Berpuasa di bulan Rajab
Berpuasa di bulan Rajab hukumnya sunah, karena agama Islam tidak akan menghalangi pemeluknya yang ingin mengejar banyak keutamaan melalui puasa selain pada hari-hari tertentu yang dilarang.
Khususnya puasa yang diperintahkan Rasulullah SAW seperti puasa Rajab.
Keterangan Syekh Zainuddin Al-Malibari dalam Fathul Mu‘in:
أفضل الشهور للصوم بعد رمضان الأشهر الحرم. وأفضلها المحرم، ثم رجب، ثم الحجة، ثم القعدة، ثم شهر شعبان.
Bulan paling utama untuk ibadah puasa setelah Ramadhan ialah bulan-bulan yang dimuliakan Allah dan Rasulnya.
Yang paling utama ialah Muharram, kemudian Rajab, lalu Dzulhijjah, terus Dzulqa‘dah, terakhir bulan Sya‘ban.
Sayid Bakri bin M Sayid Syatho Dimyathi mengemukakan mengenai bulan Rajab sebagai salah satu bulan mulia di sisi Allah dan Rasulnya.
ثم رجب هو مشتق من الترجيب، وهو التعظيم لأن العرب كانت تعظمه زيادة على غيره. ويسمى الأصب لانصباب الخير فيه. والأصم لعدم سماع قعقعة السلاح فيه. ويسمى رجم ـ بالميم ـ لرجم الأعداء والشياطين فيه حتى لا يؤذوا الأولياء والصالحين
Rajab dari kata "tarjib" yang berarti memuliakan, masyarakat Arab zaman dahulu memuliakan Rajab melebihi bulan lainnya.
Baca: Bulan Rajab: Simak 4 Amalan Mulia yang Bisa Dilakukan, Perbanyak Istigfar dan Shodaqoh
Rajab biasa juga disebut "Al-Ashobb" karena derasnya tetesan kebaikan pada bulan ini.
Rajab juga bisa disebut "Al-Ashomm" karena tidak terdengar gemerincing senjata untuk berkelahi pada bulan ini.
Selain itu Rajab juga bisa disebut "Rajam" karena musuh dan setan-setan itu dilempari sehingga mereka tidak jadi menyakiti para wali dan orang-orang saleh.
Niat Puasa Rajab:
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ رَجَبَ لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghadin ‘an ada’i sunnati Rajaba lillahi ta‘ala.
Artinya: "Aku berniat puasa sunah Rajab esok hari karena Allah SWT."
(Tribunnews.com/Lanny Latifah)