Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko membantah isu akan ada reshuffle dalam Kabinet Indonesia Maju.
Menurut Moeldoko, Presiden Joko Widodo (Jokowi) masih memonitor kerja para menteri.
"Isu dari mana sih? Enggak. Kan lagi kerja kenceng begini, kok reshuffle," kata Moeldoko di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (25/2/2020).
Baca: Wacana Reshuffle Muncul, Ini 5 Menteri Jokowi yang Dinilai Miliki Kinerja Buruk, Layak Dicopot?
Mantan Panglima TNI ini mengaku belum diajak berbicara oleh Presiden terkait rencana reshuffle.
Saat ini, kata Moeldoko, pemerintah sedang konsentrasi kerja untuk menuntaskan berbagai isu terkait urusan negara.
"Enggak ada. Masih semua konsentrasi kerja, apalagi ngadepin banyak isu," ucap Moeldoko.
Baca: Ungkit Era Jokowi, Pengamat Sebut Banjir DKI Jadi PR Anies Baswedan, untuk Maju di Pilpres 2024?
Meski demikian, Moeldoko mengatakan reshuffle kabinet adalah hak prerogatif Jokowi untuk menilai kinerja para pembantunya.
Ia meyakini, Preisiden sudah mempunyai catatan atas kinerja para menteri.
"Ya itu kan hak beliau untuk selalu melihat perkembangan dari kementerian. Apakah kebijakan-kebijakan dikerjakan dengan baik atau tidak. Beliau pasti punya catatan. Sebenarnya biasa dalam manajemen," jelasnya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo menyatakan bakal mengganti menterinya yang tak bisa beradaptasi dan bekerja lambat.
Hal itu disampaikan Juru Bicara Presiden Fadroel Rachman melalui keterangan tertulis, Minggu (23/2/2020).
Fadjroel Rachman mengatakan pernyataan Jokowi itu disampaikan saat bertemu para pegiat media sosial di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Selasa (18/2/2020).
Baca: Datangi Korban, Mahfud MD Ucap Belasungkawa: Pemerintah Berduka Atas Tragedi Susur Sungai Sempor
"Presiden Joko Widodo menyatakan, 'Apa-apa perlu penyesuaian. Ada yang cepat beradaptasi, ada yang tidak. Mohon sedikit dimaafkan dulu'," kata Fadjroel menirukan ucapan Jokowi kepada para pegiat media sosial.