Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reza Deni
TRIBUNNEWS.COM, PANGKALPINANG - Wakil Presiden Maruf Amin menegaskan Pulau Sebaru Kecil yang bakal menjadi wilayah observasi 188 warga negara indonesia (WNI) Kru Kapal Pesiar World Dreams sudah siap digunakan.
"Fasilitasnya sudah, itu kan dulu pernah jadi tempat rehabilitasi narkoba, jadi sudah ada, cuma lebih dilengkapi dan diperkuat. Hari ini pun Panglima TNI, Kapolri juga ke sana jadi keamanannya kemudian juga sudah disiapkan," kata Maruf Amin kepada wartawan, Kamis (27/2/2020).
Menurutnya, Pulau Sebaru Kecil yang tak berpenghuni itu diharapkan bisa jadi contoh selain di Natuna.
Baca: Kejadian Pertama, WHO Sebut Kasus Baru Virus Corona di Luar China Lebih Besar Dibanding di China
"Ini kan lebih aman karena pulaunya pulau kosong, tidak berpenduduk, kita harapkan ini merupakan salah satu model cara kita menangkal penyakit menular," katanya.
Seperti diketahui, proses penjemputan Warga Negara Indonesia (WNI) kru Kapal World Dream dari Perairan Bintan dilakukan pada Rabu (26/2/2020).
Baca: Hati-Hati! Bentuk Jenggot Seperti Ini Bikin Virus Corona Mudah Menempel
Diperkirakan WNI dan tim evakuasi yang menggunkan KRI Soeharso akan tiba di lokasi observasi di Pulau Sebaru, Pulau Seribu, Jumat (28/2/2020)
Sesditjen Pencegaan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan, Achmad Yurianto menyebutkan 30 orang tim kesehatan pun sudah diberangkatkan ke Pulu Sebaru.
Selain dari pihak Kementerian Kesehatan, ada juga tim kesehatan dari TNI yang akan berkolaborasi memberikan pelayanan selama proses observasi kesehatan.
“Sudah berangkat tadi jam delapan dari Kementerian Kesehatan kan ada 30 orang, dari TNI 35 orang lebih. Mereka disana akan kolaborasi,” tutur Yurianto kepada Tribunnews.com, Rabu (26/2/2020).
Baca: Perempuan di Jepang yang Sempat Sembuh Kembali Dinyatakan Positif Virus Corona
Pola tim kesehatan ini sama dengan pola yang diterapkan saat proses observasi kesehatan WNI di Natuna beberapa waktu lalu.
Rinciaanya nanti akan ada sub tim dalam pemantauan kesehatan seperti sub tim Kesehatan Lingkungan untuk pengawasan kondisi lingkungan, sampah, hingga pengawasan dapur dan makanan.
Ada juga sub tim surveilans yang bertanggung jawab pada pengukuran, pendataan penyakit potensial untuk dilaporkan ke Kementerian Kesehatan.
“Iya sama komposisi dengan Natuna dan kita tidak berbicara jumlah orang kita berbicara masalah yang dihadapi,” kata Yurianto.
Kemudian di dalam tim kesehatan tersebut juga terdapat tenaga perawat, serta dokter umum, dokter spesialis hingga psikolog.
“Komposisinya lengkap, dari dokter spesialis dokter umum, perawat kesehatan lingkungan, psikologi semua ada. Seperti di Natuna,” ungkap Yurianto.
Warga jangan cemas
Pemprov DKI menyatakan kesiapannya mendukung arahan pemerintah pusat terhadap langkah pemulangan 188 WNI anak buah kapal (ABK) World Dream yang akan diobservasi di Pulau Sebaru, Kepulauan Seribu, Jakarta.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan DKI Dwi Oktavia mengatakan pihaknya sudah memberi sosialisasi dan edukasi secara intens terhadap warga di Kepulauan Seribu.
Langkah ini jadi penting mengingat sebelumnya terjadi peristiwa penolakan warga Kepulauan Riau, terhadap WNI peserta observasi yang dijemput dari Wuhan, China alias titik pertama virus corona (COVID-19).
"Sejak tanggal 24 Februari hingga saat ini kami (Pemprov DKI) bersama Bupati Kepulauan Seribu dan jajarannya terus memberikan sosialisasi dan edukasi kepada warga," kata Dwi saat dikonfirmasi, Kamis (27/2/2020).
Baca: Tim Kesehatan Observasi WNI Kru Kapal World Dream Sudah Berangkat ke Pulau Sebaru
Dwi meminta masyarakat tak perlu cemas dan khawatir atas dipilihnya lokasi observasi di Pulau Sebaru.
Lantaran kata dia, seluruh proses tahapan mulai dari penjemputan, pemulangan kembali, hingga observasi dilaksanakan penuh tanggung jawab dan sesuai protokol kesehatan.
"Masyarakat tidak perlu cemas. Seluruh proses dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab," ujarnya.
Adapun Direktur Pengelolaan Logistik dan Peralatan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Rustian mengatakan, ada 760 lebih personel yang diterjunkan dalam proses observasi 188 Warga Negara Indonesia (WNI) yang menjadi kru kapal World Dream di Pulau Sebaru Kecil.
Proses observasi diperlukan untuk memastikan ratusan kru kapal itu terbebas dari virus corona. Masa pelaksanaan observasi berlangsung selama 14 hari mulai Jumat (27/2) dengan menerapkan protokol dan prosedur sesuai dengan organisasi kesehatan dunia atau WHO.
Diketahui, proses penjemputan Warga Negara Indonesia (WNI) kru Kapal World Dream dari Perairan Bintan dilakukan pada Rabu (26/2/2020).
Diperkirakan WNI dan tim evakuasi yang menggunkan KRI Soeharso akan tiba di lokasi observasi di Pulau Sebaru, Pulau Seribu pada esok hari, Jumat (28/2/2020).