Walau demikian, ia berpandangan kebiasaan dan keniscayaan banjir ibu kota idak seharusnya tetap dibiarkan.
Ferdinand pun membandingkan Anies Baswedan dengan beberapa tokoh berpengaruh seperti Hendrik van Breen.
Hendrik van Breen merupakan penggagas Bendungan Katulampa (1911) dan Kanal Banjir Barat di Jakarta (1923).
Hasil dari pemikiran Hendrik van Breen pun menjadi perencanaan induk penanganan banjir selanjutnya.
Tak hanya itu, Ferdinand pun juga menyinggung peran mantan Gubernur Sutiyoso yang pernah membangun Banjir Kanal Timur di era Presiden Megawati Soekarnoputri.
"Tuhan pun menciptakan sungai mengalirkan air dari daratan ke laut. Nah, kenapa Anies dapat berpikir bahwa ini semua sesat salah? Tidak boleh dialirkan ke laut? Lah, ini yang salah," ungkap Ferdinand.
Ferdinand pun kembali menegaskan bahwa Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mempunyai cara berpikir yang sesat mengenai penanggulangan banjir.
"Anis ini memang, cara berpikirnya sesat juga terkait itu," paparnya.
Konsep Giant Sea Wall dari Bang Yos
Mantan Gubernur DKI Jakarta Letnan Jendral Purn. TNI Sutiyoso menyoroti soal banjir DKI Jakarta.
Pria yang kerap disapa Bang Yos ini menyampaikan setidaknya terdapat 30 persen wilayah Jakarta dengan permukaan dataran sejajar air laut.
Tak heran sejak zaman Hendrik van Breen hingga sekarang Jakarta selalu dilanda banjir.
Walau demikin, Sutiyoso mengungkapkan pemikirannya mengenai solusi banjir ibukota.
Sebelumnya, ia telah membangun Banjir Kanal Timur pada 2010 lalu untuk menampung seluruh air yang mengalir dari 13 sungai di Jakarta.