News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Soal Konflik di New Delhi, Dubes India Minta Media di Indonesia Rujuk Keterangan Otoritas Resmi

Penulis: Gita Irawan
Editor: Malvyandie Haryadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Seorang personel polisi menghentikan anggota Partai Komunis India (CPI) untuk membakar patung yang mewakili Menteri Dalam Negeri Uni Amit Shah dan menuntut pengunduran dirinya atas tanggung jawab tentang kekerasan di Delhi, selama protes di Hyderabad. Kamis (27/02./2020). Kekerasan sporadis menghantam sebagian kota Delhi semalam, ketika gerombolan berkeliaran di jalan-jalan membuat puing-puing kerusuhan sektarian yang menewaskan 32 orang, ungkap polisi pada (27 Februari 2020). (AFP/NOAH SEELAM)

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Duta Besar India untuk Indonesia Duta Besar (Dubes) India untuk Indonesia Pradeep Kumar Rawat meminta agar media di Indonesia merujuk pada keterangan resmi Kementerian Dalam Negeri India terkait dengan konflik di New Delhi India.

Ia juga meminta media di Indonesia tidak percaya pada berita palsu yang sengaja diciptakan oleh pihak-pihak yang punya kepentingan untuk menghancurkan jalinan kemajemukan di India.

Hal itu disampaikannya usai menemui Menteri Kordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Mahfud MD) di kantor Kemenko Polhukam Jakarta Pusat pada Jumat (28/2/2020).

"Ada keterangan resmi dari Kementerian Dalam Negeri kami untuk anda rujuk. Dan tentunya kami menyarankan kepada sahabat-sahabat kami untuk tidak percaya pada berita palsu yang disesatkan kepentingan pribadi yang mencoba mengganggu jalinan kemajemukan negara kami," kata Rawat.

Rawat juga menyinggung terkait kesamaan keyakinan negaranya dengan Indonesia pada Bhinneka Tunggal Ika.

Ia mengatakan, saat ini banyak pihak yang ingin menghancurkan kebhinnekaan tersebut di India.
"Sebagaimana kita tahu India dan Indonesia meyakini Bhinneka Tunggal Ika yang menjadi landasan bersama. Dan banyak kepentingan pribadi dan kelompok yang ingin menghancurkan jalinan tersebut. Karena jika satu jalinan tersebut hilang, maka tidak ada India, tidak ada Indonesia. Karena itu, sahabat saya, saya menyampaikan kepada Anda untuk sangat berhati-hati dan tidak percaya pada berita palsu," kata Rawat.

Rawat mengatakan situasi di Indonesia masih dalam kendali pemerintah India.

"Semuanya dalam keadaan damai. Dan sebagaimana diketahui, situasi di India di bawah kendali," kata Rawat.

Rawat mengatakan membahas sejumlah kerjasama bilateral dengan pemerintah Indonesia dalam pertemuannya dengan Mahfud.

Kerja sama tersebut di antaranya di bidang kebudayaan, pendidikan, politik, pertahanan, dan keamanan.

"Kita membicarakannya. Hari ini, India dan Indonesia punya hubungan yang sangat aktif dan beragam. Di bidang kebudayaan, pendidikan, politik, pertahanan, dan keamanan. Dan sebagaimana kamu tahu, Pak Menko Polhukam mengkordinasikan banyak bidang, jadi banyak persoalan yang kita diskusikan," kata Rawat.

Selain itu ia juga sempat membahas tentang acara dialog kedua antara India dan Indonesia di bidang keamanan.

"Saya melakukan kunjungan kehormatan ke Pak Menko Polhukam hari ini untuk itu," kata Rawat.

Dikutip dari keterangan resmi Kementerian Dalam Negeri India pada 27 Februari 2020, mha.gov.in, sebanyak 35 orang tercatat tewas dalam insiden di New Delhi sejak 24 Februari 2020.

Situasi di New Delhi berangsur kembali normal.

Dua petugas keamanan wafat dan hampir 70 personel kepolisian terluka.

Selain itu masyarakat juga diminta tidak percaya dengan berita bohong yang beredar. 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini