Walhasil, para pebisnis yang tak miliki sertifikat tanah itu lari ke rentenir untuk meminjam uang.
Baca: NK Jewelry Kembali Sosialisasikan Tabungan Emas Bersama Anggota KPPD
Baca: Jadwal Proliga 2020, Jumat 28 Februari, Mulai Pukul 16.00 WIB: Lamongan Sadang MHS vs Jakarta BNI 46
"Kalau tidak punya surat, mereka punya bisnis misalnya, tidak bisa pergi ke bank karena tidak ada jaminan. Maka mereka pergi ke rentenir, bayar mahal sekali," tutur Sofyan menceritakan.
"Banyak pengusaha kecil kita itu yang uangnya, yang dia hasilkan dia bayarkan ke rentenir dari pada untuk kantong keluarga dia," tambah Sofyan.
Untuk itu, dengan diberikan sertifikat, harapannya adalah agar masyarakat yang hendak mencari pinjaman bisa pergi ke bank.
"Kalau tadi bayar ke rentenir bayar bunga 10 persen per bulan, sekarang bayar ke bank itu setahun cuma 7 persen. Bahkan sekarang 6 persen per tahun," kata Sofyan.
Sofyan menceritakan, Jokowi sejatinya sangat fokus dengan masalah pertanahan ini. Bukan hanya soal izin, tapi juga pentingnya sertifikasi pada tanah-tanah yang dimiliki masyarakat.
Sofyan mengatakan, Jokowi sangat mengerti betapa sulitnya berurusan dengan BPN.
"Pak Jokowi, sebagai pedagang, sebagai orang yang tampil dari bawah, meskipun beliau pengusaha, dia tahu benar bagaimana sulit benar berurusan dengan BPN," ungkap Sofyan.
Oleh karena itu, diceritakan Sofyan, Jokowi meminta bantuan kepadanya dengan mengatakan, "Pak Sofyan mari kita bereskan BPN."
Baca: Ibu Hamil Tewas Ditabrak Pengemudi Belajar Nyetir, Suami Korban Syok, Sempat Pukul-pukul Kaca Mobil
Baca: Manohara Jawab Kabar Dirinya Pindah Agama hingga Ingatkan Soal Bhineka Tunggal Ika
Permintaan Jokowi itu tentunya sama dengan bagaimana Jokowi memerintahkan kepada semua menteri untuk membereskan setiap urusan di bidangnya masing-masing.
"Alhamdulillah saya pikir 5 tahun terakhir terjadi perubahan yang sangat signifikan," kata Sofyan.