"Kita harus optimis, kita revisi jadi 5 persen hingga 5,4 alasannya mayoritas karena virus corona. Pemulihannya akan membaik kuartal II," ujarnya di Bandung, Sabtu (29/2/2020).
Selain itu, BI juga memperkirakan perekonomian dunia juga akan meningkat mulai dari kuartal II ke kuartal IV didorong pemulihan dampak virus corona di China.
Sementara dari sisi domestik, BI sudah menurunkan suku bunga 25 basis poin tahun ini menjadi 4,75 persen dan pemerintah sudah mengeluarkan kebijakan mendorong perekonomian.
Kendati demikian, Wira menjelaskan, transmisi kebijakan suku bunga butuh waktu untuk berdampak ke perekonomian nasional pada 2020.
Baca: KTT ASEAN-US Ditunda, Bagaimana Nasib Uang Sewa Pesawat? Ini Jawaban Istana
Kemudian, otoritas fiskal bisa mengoptimalkan belanja pemerintah, tidak hanya mitigasi, tapi jaga momentum pertumbuhan ekonomi tahun-tahun kedepan
"Dari reformasi struktural yang sudah dilakukan, satu diantaranya Omnibus Law. Kalau berjalan mulus akan tingkatkan investasi, dengan koordinasi yang baik ini maka pertumbuhan ekonomi 5,4 persen bisa tercapai," pungkas Wira.