TRIBUNNEWS.COM - Ranu Manduro menjadi lokasi wisata yang viral beberapa waktu lalu.
Pasalnya, Ranu Manduro memiliki pemandangan alam yang mirip dengan tempat yang ada pada film Jurassic Park.
Lokasi Ranu Manduro ini berada di bekas galian tambang, tepatnya kawasan Desa Manduro, Kecamatan Ngoro, Mojokerto, Jawa Timur.
Tempat ini awalnya hanya viral di sosial media.
Baca: Tips Berkunjung ke Ranu Manduro di Mojokerto, dari Waktu Terbaik hingga Harga Tiket Masuk
Namun, karena banyak masyarakat yang mengunggah foto dan video di setiap kunjungannya, akibatnya lokasi ini menjadi tempat wisata dadakan oleh masyarakat dari luar kota Mojokerto.
Dilansir Tribunvideo.com, nama Ranu Manduro ini berarti Ranu, yakni telaga atau danau bekas galian tambang.
Sedangkan, Manduro adalah nama desa daerah ini.
Adapun bekas galian tersebut akhirnya menjadi seperti telaga karena menampung air hujan.
Pemandangan di Ranu Manduro ini tampak bebatuan dan hamparan sabana mirip dalam pemandangan pada film Jurassic Park.
Bahkan, tempat ini menjadi spot foto karena keindahan alamnya yang masih asri.
Tidak hanya foto-foto biasa, Ranu Manduro juga sering dipakai untuk mengabadikan momen prewedding.
Namun, akhir-akhir ini Ranu Manduro semakin diperbincangan masyarakat di sosial media lantaran telah ditutup oleh pemilik tempat tersebut.
Dilansir Surya.id, pemilik lahan savana tersebut yakni PT Wira Bumi telah menutup tempat ini setelah Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Pemkab Mojokerto yang meninjau langsung ke lokasi Ranu Menduro.
Hal ini lantaran banyaknya pengunjung dari luar kota yang ramai menikmati pemandangan alam di Ranu Manduro.
Pengunjung rela berbondong-bondong menuju lokasi ini.
Bahkan, dari video rekaman drone yang beredar dari akun Twitter Kid (@hamimarifin_) tampak ratusan orang menyemut di jalan menuju Ranu Manduro.
Ratusan masyarakat dengan sepeda motornya mengantri di jalan untuk menuju Ranu Manduro.
Tetapi, dalam video yang tersebar tersebut tampak para pengunjung mengalami kemacetan yang cukup panjang.
Malahan, pada akhirnya ratusan pengunjung itu pun juga mengabadikan momen antrian yang terjadi di jalan tersebut.
Baca: Viral Video Wisata Lokal Ranu Manduro di Mojokerto, Pengunjung Ingatkan Soal Sampah
Kendati demikian, Kepala Disparpora Mojokerto, Amat Susilo mengatakan penutupan wilayah Ranu Manduro ini bukan dilakukan oleh Pemkab Mojokerto.
Amat Susilo menambahkan pihaknya membebaskan pengunjung untuk berfoto ria di lokasi Ranu Manduro.
Namun, ia mengimbau agar masyarakat lebih berhati-hati lantaran lokasi Ranu Manduro merupakan bekas dari galian tambang.
Lebih lanjut, Amat Susilo menyampaikan bahwa pemerintah tidak akan menutup lokasi ini kecuali terdapat pihak yang keberatan atau melanggar aturan.
Kini diketahui lokasi Ranu Manduro telah dipasangi plang besi bertuliskan larangan memasuki area.
"Dilarang Keras Wilayah Pertambangan Tanpa Izin," keterangan papan pengumuman yang terpasang di pintu masuk menuju Ranu Manduro.
(Tribunnews.com/Nidaul Urwatul Wutsqa)(Surya.id/Mohammad Romadoni)