Baca tanpa iklan
TRIBUNNEWS.COM - Muhyiddin Yassin resmi diangkat Yang di-Pertuan Agong (YDPA) Al-Sultan Abdullah Ri'ayatuddin Al-Mustafa Billah Shah sebagai Perdana Menteri Malaysia.
Pengangkatan janji sumpah jabatan dan sumpah menjaga kerahasiaan sebagai Perdana Menteri (PM) Malaysia dilakukan di Istana Nasional Malaysia pada Minggu (1/3/2020).
Sekitar pukul 10.30 pagi waktu setempat, Muhyiddin Yassin mengucap sumpahnya di hadapan YDPA Al-Sultan Abdullah Ri'ayatuddin Al-Mustafa Billah Shah.
Dilansir Kompas.com dalam The Star dan Bernama.com, acara pengangkatan Muhyiddin Yassin juga disaksikan sang permaisuri Raja Agong Tuanku Hajah Azizah Aminah Maimunah Iskandariah.
Baca: Langkah yang Disiapkan Mahathir Mohamad Atas Pengangkatan Muhyiddin Yassin Jadi PM Malaysia
Pada 9.54 terlihat iring-iringan mobil milik Muhyiddin telah memasuki Istana Nasional di gerbang 2.
Sebelum acara dimulai, tepat pukul 10.20 waktu setempat, Muhyiddin Yassin sudah tiba di Istana Nasional Malaysia.
Muhyiddin Yassin tampak mengenakan pakaian hitam Melayu dengan peci hitam di kepalanya.
Adapun para aliansi pimpinan politik partai Bersatu dan Mufakat Nasional memberikan dukungannya terhadap Muhyiddin Yassin.
Mereka telah datang memenuhi rumah Muhyiddin pada pukul 9 pagi.
Tah hanya itu, tampak juga pimpinan partai Pribumi bersatu Malaysia, anggota parlemen Gajah, Mohd Redzuan Md Yusof, sekretaris jenderal PAS Takiyuddin Hassan, anggota parlemen Bera dan wakil presiden UMNO Ismail Sabri Yaakob, Presiden PAS Abdul Hadi Awang dan presiden MCA Dr. Wee Ka Siong.
Lalu, juga hadir di rumah Muhyiddin Yassin yakni Pimpinan UMNO Dr. Ahmad Zahid Hamidi dan mantan dewan pimpinan PKR Azmin Ali juga tampak hadir beberapa menit setelahnya.
Baca: Ini Pertimbangan Raja Tunjuk Muhyiddin Yassin Jadi PM Malaysia
Walau demikian, mantan Perdana Menteri Malaysia, Tun Dr. Mahathir Mohamad telah lebih awal mengatakan Aliansi Harapan atau Pakatan Harapan tidak akan hadir dalam upacara pengangkatan sumpah jabatan Muhyiddin Yassin.
Mahathir menambahkan jika Raja Malaysia juga tidak akan menemuinya kembali.
Diketahui, Malaysia kini sedang mengalami krisis politik yang semakin memanas, terlebih ketika Muhyiddin Yassin ditetapkan menjadi PM Malaysia.