Perempuan tersebut sempat berobat ke rumah sakit, karena mengalami batuk-batu dua hari kemudian.
Setelah menjalami rawat jalan, kondisi perempuan tersebut tetap tak membaik.
Selain batuk-batuk, dirinya mengalami sesak dan demam.
Hingga akhirnya, dirawat pada 26 Februari di sebuah rumah sakit.
Baca: Penggunaan Masker Justru Memperbesar Risiko Tertular Corona, Lalu Bagaimana Pencegahan yang Tepat?
Baca: Anggota DPR: Pemerintah Kebobolan Cegah Orang Terinfeksi Virus Corona Masuk ke Indonesia
Dua hari selanjutnya, perempuan tersebut mendapat kabar jika temannya itu positif corona dan tengah dirawat di Malaysia.
Perempuan tersebut kemudian langsung menyampaikan kabar tersebut kepada dokter.
"Dia dirawat sebagai orang dengan pengawasan, pemantauan."
"Teman-teman dokter di rumah sakit itu sudah siapkan diri," jelasnya.
Upaya Pelacakan, pemerintah langsung melacak orang-orang yang mengalami kontak dengan warga Jepang itu, setelah mendapat telepon dari Malaysia.
Kementerian Kesehatan lmelakukan pelacakan di wilayah mana saja di Indonesia WN Jepang tersebut beraktivitas.
"Kami lakukan tracking melakukan close contact dengan pasien ini."
"Kita tindak lanjuti, sistem di sini berjalan," ungkap Terawan, dikutip dari Kompas.com.
Akhirnya didapatkan bahwa dua warga Depok mengalami gejala batuk, pilek, sesak, disertai demam.
"Jadi dua orang ini, rumahnya kita cek sehingga kita bawa dua-duanya, ibu dan anak, umur 64 tahun dan 31 tahun," ujarnya.