Sebelum virus corona positif menginfeksi warga Indonesia, stok masker wajah di apotik sudah mengalami kelangkaan sejak sebulan lalu.
Selain kelangkaan, harga masker juga mengalami kenaikan yang tinggi.
Dilansir dari Kompas.com, pegawai salah satu apotek menjelaskan bahwa stok masker telah habis sejak ramai penyebaran virus corona.
Baca: Penumpang KRL Dapat Masker Gratis di Stasiun
"Habis sudah kalau untuk masker. Sudah sebulan lalu habisnya sejak ada ramai virus corona," jelas Merly, pegawai Apotek K-24 Setiabudi, Banjarsari Kota Solo.
Menurutnya, kalaupun ada stok masker, harganya sudah sangat mahal dari pemasok.
Sampai sejauh ini, belum ada kiriman pasokan masker lagi ke apotek.
"Kalaupun ada harganya mahal, Rp 100 ribu per boks, dulu satu boks sekitar Rp 30 ribu. Itu untuk masker merek Sensi," kata Merly.
Apotek lainnya di Kota Solo, seperti Kimia Farma juga sudah sulit mendapatkan pasokan masker.
"Kebetulan masih ada, tapi jumlahnya sangat sedikit. Makanya kita batasi pembelian hanya 3 (lembar) masker, kita tidak jual lagi per boks," kata Amir, pegawai Apotek Kimia Farma Solo.
Baca: Ketua RT 2 WNI yang Positif Corona Sayangkan Sikap Jokowi: Kenapa Tak Konfirmasi ke Pasien Dulu?
Di apotek-apotek di Jakarta, kondisinya setali tiga uang. Stok masker baru sudah lama tak datang sejak beberapa hari belakangan.
"Masker di kita cuma tinggal 2 biji, itu dari model N95 dengan harga satuan Rp 75.000. Kalau mau pesan juga tidak bisa, karena dapat stok juga sudah susah sejak isu corona," ungkap Rini, pegawai Apotek K-24 Rawasari, Jakarta Pusat.
Virus Corona di Indonesia
Sementara itu dua warga Indonesia yang tinggal di wilayah Depok, Jawa Barat positif terkena virus corona.
Hal tersebut dinyatakan oleh Presiden Joko Widodo dan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (2/3/2020).
Dua warga asal Depok diduga kuat tertular virus corona dari warga negara asing asal Jepang.
Keduanya kini tengah mendapat perawatan di Rumah Sakit Pusat Infeksi Sulianti Saroso Jakarta.
(Tribunnews.com/Wahyu Gilang P/Yurika Nendri) (Kompas.com/Muhammad Idris)