Laporan Wartawan Tribunnews.com, Apfia Tioconny Billy
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Tercatat 69 warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi kru kapal pesiar Diamond Princess, sudah dalam perjalanan menuju lokasi observasi kesehatan di Pulau Sebaru, Kepulauan Seribu.
Sebelum sampai di Pulau Sabaru, 69 WNI ini sudah diambil spesimennya untuk dilakukan pemeriksaan terkait virus corona (Covid-19).
Sekretaris Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Achmad Yurianto menyebutkan keseluruhan sample sudah dibawa ke Jakarta. Saat ini seluruh pemeriksaan tersebut di lakukan di Pusat Balitbangkes, Jakarta.
“Samplenya sudah diambil dan dibawa ke Jakarta,” ucap Yurianto kepada Tribunnews.com, Senin (2/3/2020).
Baca: Terkait Virus Corona, Moeldoko Minta Kapolri Tertibkan Masyarakat yang Beli Barang Berlebihan
Baca: Pejabat Tinggi Iran Meninggal Dunia Akibat Virus Corona
Baca: Cegah Virus Vorona, PT MRT Jakarta Pasang Thermal Scanner di Setiap Stasiun
Pengambilan sample untuk memastikan para WNI bebas dari virus corona. Sebab, di kapal pesiar Diamond Princess terdapat lebih dari 100 orang yang positif virus corona.
Sementara itu WNI Indonesia juga ada yang terjangkit COVID-19 sebanyak sembilan WNI dan dua sudah dinyatakan sembuh dari virus tersebut dan ikut dievakuasi di Pulau Seribu.
Baca: Rempah-rempah yang Diyakini Bisa Cegah Penularan Virus Vorona Menurut Profesor dari Unair
Sisanya yang masih belum sembuh dalam perawatan oleh pihak otoritas kesehatan Jepang.
“Yang dikapal ada yang kontak positif mereka juga ada yang positif sehingga dilakukan pengambilan sample,” kata Yurianto.
Sementara itu dari proses pejemputan sampai proses pemindahan dari pesawat ke kapal, dan seluruh proses pengecekan kesehatan 69 WNI semuanya dipastikan lancar dan sesuai rencana.
Baca: Siapa yang Rentan Tertular Virus Corona?
“Seperti yang saya sampaikan dan semua berjalan sesuai rencana,” tutur Yuri.
Nantinya para WNI akan menjalankan masa observasi kesehatan di Pulau Sebaru selama 28 hari, dua kali lebih lama dari proses observasi kesehatan yang lainnya karena kasusnya dinilai lehih kompleks dibandingkan Wuhan.