Laporan Wartawan Tribunnews.com, Apfia Tioconny Billy
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ada 31 orang dalam pemantauan (ODP) terkait virus corona yang kesehatannya dipantau oleh RSUP Persahabatan, Jakarta Timur.
Direktur Utama RSUP Persahabatan dr. Rita Rogayah menyebutkan jumlah ODP ini bertambah dua dibandingkan Selasa (4/3/2020) kemarin yang jumlahnya 29 ODP.
Baca: Pria Berusia 47 Tahun di Korsel Ini Sembuh dari Virus Corona: Virus Ini Dapat Dikalahkan!
“Yang ODP sampai saat ini kami memeriksa berjumlah 29 orang dan pagi ini dua orang sedang dalam pemeriksaan,” ucap dr. Rita Rogayah di RSUP Persahabatan, Jakarta Timur, Kamis (5/3/2020).
Mereka yang berstatus Orang Dalam Pemantauan (ODP) ini adalah orang-orang yang habis bepergian dari negara yang sudah diyakini terjadi penularan COVID-19 dari manusia ke manusia.
31 ODP ini pun ditegaskan tidak dirawat di rumah sakit, mereka hanya datang ke RSUP Persahabatan sesuai jadwal pemeriksaan lalu setelahanya bisa pulang lagi ke rumah.
“ODP tidak tiap hari datang ke rumah sakit. Mereka di rumah, justru kita minta untuk istirahat,” ungkap dr. Rita.
Baca: Wabah Virus Corona Kian Masif, 290 Juta Siswa di Seluruh Dunia Tidak Masuk Sekolah
Hasil pemeriksaan ODP di RSUP Persabatan selanjutkan akan dilaporkan ke Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta untuk dilakukan pemantauan seterusnya oleh Dinkes setempat.
“Kami akan memberikan laporan rutin setiap hari ke posko Dinkes DKI. Nanti dinkes yang memantau. Dia tidak harus datang ke rumah sakit tapi dinkes yang memantau,” pungkas dr. Rita.
Seorang WNA yang dirawat di RSPI SS diperbolehkan pulang
Seorang warga negara asing (WNA) dikabarkan masuk ruang isolasi Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, Tanjung Priok, Jakarta Utara atas dugaan virus corona.
Kabar terkini, WNA tersebut sudah dipulangkan.
Baca: Pria Berusia 47 Tahun di Korsel Ini Sembuh dari Virus Corona: Virus Ini Dapat Dikalahkan!
Direktur Utama RSPI Sulianti Saroso dr Mohammad Syahril menuturkan, WNA tersebut dinyatakan sudah sembuh setelah menjalani perawatan sejak Selasa (3/3/2020) lalu.
WNA tersebut sempat diisolasi lantaran termasuk pasien dalam pengawasan.
Ia diisolasi setelah memiliki riwayat mengunjungi negara dengan kasus virus corona ( Covid-19).
"Ketika masuk ke sini dia ada batuk, demam, dan datang dari daerah yang terkangkit," ucap Syahril.
"Orang yang kontak atau pergi ke daerah terjangkit belum tentu mereka positif," sambungnya.
Adapun jumlah pasien yang diisolasi di RSPI Sulianti Saroso, per hari ini, berjumlah sembilan orang setelah sebelumnya sempat berjumlah 11 orang.
Selain WNA yang sudah dipulangkan, satu pasien lainnya sudah dipindahkan dari ruang isolasi, sehingga yang tersisa tinggal sembilan orang.
Baca: Cerita Susanna, Pemilik Toko yang Viral Karena Tolak Pembeli yang Mau Borong Dagangannya
Dua di antaranya adalah ibu (64) dan anak (31) WNI yang positif terinfeksi Covid-19.
Sementara tujuh lainnya termasuk pasien dalam pengawasan.
Pemerintah siapkan 137 rumah sakit rujukan
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy memastikan pemerintah pro aktif menaggulangi wabah virus corona (Covid-19).
Muhadjir menyebut, sebanyak 137 Rumah Sakit (RS) siap menjadi rujukan pasien virus corona.
Baca: BREAKING NEWS: Laga Persija vs Persebaya Resmi Ditunda karena Virus Corona
"Dan jumlahnya semula ada 100 rumah sakit sebagai rujukan, sekarang sudah menjadi 137 (rumah sakit,red)," kata Muhadjir di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (4/3/2020).
Ia menyebut, RS Swasta kini mulai menawarkan diri untuk menjari rujukan pasien virus corona.
"beberapa rumah sakit swasta juga telah menawarkan diri," tambahnya.
Muhadjir juga memastikan, pemerintah terus melakukan penelusuran terhadap dua orang pasien positif virus corona di Indonesia.
Terutama, mengetahui lebih jauh mata rantai terutama orang yang melakukan kontak dengan pasien positif.
"kita cari juga beberapa kasus yang sudah kemarin muncul, misalnya ada penumpang WN New Zealand yang dari Iran mampir di Bali, sudah kita telusuri semua. Mungkin ada sekitar 30an pihak dan ternyata negatif," jelasnya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan sejak awal pemerintah Indonesia telah mempersiapkan rumah sakit untuk penanganan pasien virus corona (Covid-19).
Bahkan, Jokowi menyebut, Indonesia sudah memiliki lebih dari 100 rumah sakit dengan standart isolasi baik dan peralatan media berstandar internasional.
"Persiapan rumah sakit lebih dari 100 dengan ruang isolasi dengan standar isolasi yang baik. Kita juga miliki peralatan yang memadai standar internasional. Kita juga miliki ruangan yang cukup," kata Jokowi di Kompleks Istana Negara, Jakarta, Senin (2/3/2020).
Baca: Soal Kepala Badan Otorita Ibu Kota Baru, Bambang Brojonegoro: Belum Ada Pengumuman
Kepala Negara juga memastikan, peralatan medis untuk merawat pasien virus corona pun sudah memenuhi standar internasional.
"Kita juga memiliki reagen (cairan kimia pendeteksi virus,red) yang cukup," ujar Presiden.