TRIBUNNEWS.COM - Kepala Bagian Pelayanan Masyarakat Biro Komunikasi Kemenkes, Busroni menyampaikan, tisu basah tak bisa digunakan untuk mencegah terjangkit virus corona.
Sehingga, video seorang perempuan yang menyebut tisu basah bisa digunakan untuk menggantikan masker dan mencegah virus corona, itu adalah hoaks atau kabar bohong.
Busroni menyampaikan, penggunaaan tisu basah justru akan mempermudah partikel-partikel di udara menempel pada bagian kulit yang dengan tidak sengaja bisa terhirup.
"Faktanya, tisu basah yang memiliki kandungan alkohol hanya berfungsi membersihkan area pada kulit yang rentan terkontaminasi," jelasnya dalam laporan Kemkominfo yang diterima Kompas.com, Kamis (5/3/2020).
Penjualan Tisu Basah Meningkat
Sementara itu, permintaan masyarakat akan tisu basah di Ramayana Department Store Depok, Jawa Barat, meningkat selama 3 hari terakhir.
Manajer Ramayana Department Store Depok, Jawa Barat, Zainal Arifin menduga, kenaikan tersebut karena langkanya masker setelah pemerintah mengumumkan dua pasien positif virus corona.
"Mungkin mereka beranggapan bahwa antisipasi di saat masker tidak ada."
"Kan ada di YouTube, alternatif pakai tisu basah, walaupun saya juga tidak mengerti itu betul apa tidak," jelas Zainal, dikutip dari Kompas.com, Kamis (5/3/2020).
"Hampir jadinya tisu basah juga ikutan laku. Akhirnya tisu basah juga ikut ada lonjakan, kenaikan penjualan," jelasnya.
Baca: Virus Corona di Indonesia, Uya Kuya Akui Tekan Tombol Lift Pakai Tisu hingga Memilih Tak Bersalaman
Baca: Warga Australia Juga Borong Barang & Kebutuhan Pokok di Supermarket, Penjualan Tisu Dibatasi
Baca: Indonesia Jangan Seperti Jepang, Tisu Toilet Dirantai & Digembok karena Corona, Penyebabnya?
Menurutnya, penjualan tisu basah di Ramayana Depok kini ada di angka 20-30 pak kecil per hari, dari sebelumnya yang hanya sekira 5-6 pak.
"Bisa 4 kali lipat dari biasanya. Nanti coba lah kami kasih tahu, bahwasanya tidak perlu terlalu ekstrem begitu," ujar Zainal.
Selain tisu basah, masker yang kerap digunakan pengendara motor juga jadi sasaran pembeli yang tak kebagian masker operasi.
"Kalau Bapak lihat, ini masker motor sekarang juga tinggal sedikit sudah hampir tidak ada," ungkapnya.