TRIBUNNEWS.COM - Virus corona atau Covid-19 berdampak bagi kegiatan dan aktivitas manusia di dunia.
Bahkan ritual atau beribadah pun mendapat sorotan seperti halnya di gereja.
Baca: TRIBUNNEWSWIKI - Mengenal Vatikan, Negara Kota Penjamin Takhta Suci Gereja Katolik Sedunia
Gereja di Indonesia, melalui Keuskupan Agung Jakarta (KAJ) telah mengeluarkan edaran terkait pencegahan penularan dan penyebaran virus corona.
Termasuk imbauan teknis beribadah mulai dari bersalaman saat Ritus Salam Damai hingga penggunaan Air Suci di gereja.
Edaran pengumuman tersebut berjudul "Upaya Pencegahan Penularan dan Penyebaran SARS-Cov-2 di Gereja KAJ" dalam laman resmi KAJ.
Sedikitnya ada enam imbauan dari Keuskupan Agung Jakarta yang telah ditandatangani oleh Vikaris jenderal KAJ, Rm. Samuel Pangestu, Pr di jakarta, 2 Maret 2020.
Imbauan diawali dengan pengantar bahwa umat perlu waspada terhadap penularan dan penyebaran virus.
Gereja menegaskan agar umat tak perlu panik mengambil langkah yang tidak perlu dilakukan.
Untuk kondisi Gereja di Indonesia khususnya di Keuskupan Agung Jakarta (KAJ), gereja mengimbau agar umat melakukan ini:
Baca: Siti ART Indonesia di Singapura Butuh Bantuan Dana 105 Ribu Dolar, Sebulan Alami Penyakit Misterius
1. Umat dapat tetap beribadah di Gereja.
Namun bagi yang sedang sakit pernapasan seperti batuk, pilek, sakit tenggorokan dan lainnya disarankan untuk tinggal di rumah dan berobat ke dokter.
2. Umat diharapkan merawat kebersihan tangan masing dengan membawa hand sanitizer.
3. Air suci di pintu masuk gereja tetap disediakan.
4. Penerimaan komuni dianjurkan menggunakan tangan.
5. Prosesi Ritus Salam Damai dengan bersalaman masih dapat dilaksanakan dengan tetap memperhatikan kebersihan tangan.
Dan atau umat boleh tidak melakukan Salam Damai.
6. Pada Upacara Pengjormatan Salib dalam Ibadat Jumat Agung tahun 2020, umat dipersilakan membawa dan emnggunakan salibnya masing-masing.
Corona Masuk Indonesia
Juru Bicara Penanganan Corona, Achmad Yurianto memberikan informasi terkini perkembangan virus corona yang sudah masuk ke Indonesia.
Yurianto menegaskan yang positif terjangkit Covid-19 itu hanya ada dua orang.
Hal itu berdasarkan data hingga Rabu (4/3/2020) pagi ini.
"Situasi nasional sampai dengan hari ini, kita masih memiliki data yang terkonfirmasi dua orang yang semuanya sedang dirawat di sini (RSPI Sulianti Saroso)," ujar Yurianto dalam jumpa pers di RSPI Sulianti Saroso, Rabu, dikutip Kompas.com.
Yurianto menyebut meski belum ada penambahan jumlah pasien positif corona, tetapi saat ini sudah banyak pasien suspect corona.
Semua pasien suspect corona sudah menjalani pemeriksaan laboratorium.
Baca: Siti ART Indonesia di Singapura Butuh Bantuan Dana 105 Ribu Dolar, Sebulan Alami Penyakit Misterius
"Saya berharap dalam waktu sesingkat-singkatnya hasil lab keluar karena spesimen sudah dikirim. Harapan saya hari ini sudah bisa selesai," kata dia.
Selain pasien positif tejangkit virus corona, ada pula warga Jakarta yang diduga terpapar penyakit tersebut.
Hingga Selasa (3/3/2020) malam, ada lima orang yang dirujuk ke RSPI Sulianti Saroso, DKI Jakarta.
Lima orang ini belum diketahui hasil pemeriksaannya apakah positif corona atau tidak.
Sementara itu, sebanyak 247 orang di wilayah Jakarta, Depok, Bekasi, dan Tangerang masih dalam pantuan.
Kategori yang masuk pemantauan adalah orang-orang mengalami gejala ringan dan pernah melakukan perjalanan ke negara terjangkit.
Mereka dirawat di rumah sakit non-rujukan atau diisolasi di rumah.
Tak hanya itu, ada 36 orang yang diawasi berada di wilayah Jakarta.
Seluruhnya sudah menjalani pemeriksaan laboratorium per kemarin siang.
Hasilnya, dinyatakan 28 orang tidak terinfeksi virus corona.
Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto membeberkan kronologi dua WNI yang positif virus corona.
"Awalnya ada WN Jepang yang tinggal di Malaysia melakukan perjalanan ke Indonesia."
"Lalu, dia kembali ke Malaysia setelah beberapa hari sakit," ujar Terawan, Senin (2/3/2020), dikutip Kompas.com.
Kemudian WN Jepang tersebut diperiksa oleh tenaga medis di Malaysia.
WN Jepang tersebut setelah diperiksa beberapa hari kemudian dipastikan positif virus corona.
Terawan mengatakan tepatnya pada pekan lalu tenaga medis di Malaysia memastikan WN Jepang itu terjangkit virus corona.
"Pemerintah Malaysia kemudian menghubungi kita (Indonesia)," ujar Terawan.
Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Kesehatan lantas melakukan penelusuran di wilayah mana saja WN Jepang tersebut beraktivitas di Indonesia.
"Kami lakukan tracking melakukan close contact dengan pasien ini."
"Kita tindak lanjuti, sistem di sini berjalan," ungkap Terawan.
Kemudian, Kemenkes melakukan pelacakan lebih dalam setelah mengetahui di mana saja WN Jepang itu beraktivitas.
Untuk mencari tahu siapa saja yang pernah melakukan kontak fisik dengan WN Jepang itu.
"Begitu dengar berita, kita melakukan penelusuran dan pemisahan dan siapa pun yang close contact, selalu kita periksa detail."
"Orang yang tinggal dengan dua orang ini dipisah, juga sudah kita pisahkan," kata Terawan.
Akhirnya diperoleh seorang ibu berusia 64 tahun dan anaknya berusia 31 tahun mengalami gejala batuk, pilek, sesak disertai demam.
"Jadi dua orang ini, rumahnya kita cek sehingga kita bawa dua-duanya, ibu dan anak, umur 64 tahun dan 31 tahun," ujar Terawan.
Kemenkes segera mengisolasi rumah keduanya.
Diketahui, ibu beserta putrinya langsung dibawa ke ruang isolasi khusus di Rumah Sakit Penyakit Infeksi Soelianti Saroso, Jakarta Utara.
Pihak rumah sakit setelah dua hingga tiga hari observasi menginformasikan kedua warga Depok itu positif corona.
"Saya baru diberi hasil tadi pagi, langsung lapor Bapak Presiden untuk mengumumkan. Ini bagus sebagai keterbukaan informasi. Tidak ada yang ditutupi dan dibikin horor," lanjut dia.
Menurut Terawan, relasi dua WNI dengan WN Jepang yang terjangkit corona tersebut merupakan teman dekat.
"Orang Jepangnya datang ke rumah, lalu dua orang ini mengeluhkan batuk pilek biasa. Jadinya agak sesak dan demam. Tapi sekarang ini kondisinya sekarang hanya batuk pilek," ungkap Terawan.
Kendati demikian, Terawan meminta masyarakat agar tidak panik menanggapi WNI terjangkit virus corona.
"Kalau mengalami batuk, sesak nafas dan demam, segera datang ke puskesmas dan rumah sakit terdekat.
"Harus diingat, ini penyakit self limited disease, penyakit yang sembuh sendiri," ujar Terawan.
Terawan pun mengimbau masyarakat untuk menjaga kebersihan dan gaya hidup sehat.
"Sama seperti virus yang lain, angka kematian di bawah 2 persen, dan tergantung imunitas tubuh."
"Dari awal saya bilang jaga imunitas dan higienitas, gerakan hidup sehat digaungkan di mana-mana," lanjut dia.
(Tribunnews.com/Chrysnha,Indah Aprilin Cahyani) (Kompas.com/Walda Marison/Vitorio Mantalean)