News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

RSPI Sulianti Saroso Belum Pastikan Pasien yang Meninggal Positif Corona

Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Malvyandie Haryadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Direktur Utama RSPI Sulianti Saroso dr. Mohammad Syahril di RSPI Sulianti Saroso, Sunter, Jakarta Utara, Kamis (5/3/2020).

Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Utama Rumah RSPI Sulianti Saroso dr. Mohammad Syahril belum memastikan satu pasien yang meninggal positif terjangkit virus corona.

Syahril mengatakan pihaknya masih melakukan evaluasi untuk menentukan status pasien tersebut.

"Yang meninggal masih di evaluasi dan belum dinyatakan hasilnya positif," ucap Syahril di RSPI Sulianti Saroso, Sunter, Jakarta Utara, Jumat (6/3/2020).

Baca: Sinopsis Film Terminator 2: Judgement Day Dibintangi Arnold Tayang di GTV Malam Ini Pukul 23.00 WIB

Baca: Pasien Positif Virus Corona Tambah jadi 4 Orang, Begini Kondisi 2 Pasien Baru

Syahril belum memastikan pasien yang berumur 65 tahun itu positif corona karena saat masuk RSPI Sulianti Saroso sudah memiliki penyakit berat.

"Karena memang penyakitnya berat. Makanya kami tidak menyatakan," ucap Syahril.

Pasien ini meninggal pada Kamis (5/3/2020), setelah sebelumnya masuk RSPI Sulianti Saroso pada Rabu (4/3/2020).

Saat masuk ke RSPI Sulianti Saroso, pasien ini dalam keadaan buruk. Pasien ini bahkan menggunakan ventilator.

Sebelumnya, dua warga Depok, Jawa Barat dinyatakan positif Corona. Keduanya diduga tertular oleh Warga Negara Asing (WNA) asal Jepang di suatu cafe di Jakarta.

Pasien "baru"

Pemerintah Indonesia melalui Juru Bicara (Jubir) virus corona, Achmad Yurianto mengonfirmasi dua pasien lagi positif terjangkit virus corona.

Sehingga, total pasien yang terinfeksi virus corona baru Covid-19 menjadi empat orang.

Hal tersebut disampaikan Achmad dalam keterangan resminya seperti dikutip Tribunnews.com dari tayangan yang diunggah di kanal YouTube KompasTV, Jumat (6/3/2020) petang.

Achmad mengatakan, setelah dua orang sebelumnya dinyatakan positif corona pada Senin (2/3/2020) kemarin, pihaknya lantas melakukan penelusuran.

Juru bicara (jubir) pemerintah untuk penanganan virus corona (Covid-19) Achmad Yurianto di Kantor Presiden, Kompleks Istana Negara, Jakarta, Jumat (6/3/2020) (Tribunnews.com/Fransiskus Adhiyuda)

"Kami melakukan penelusuran mencari kemudian mengidentifikasi orang yang kontak dekat dengan dua kasus pertama kasus 1 dan 2," ungkap Achmad.

Mulanya, data yang ia menerima ada kurang lebih 80 orang yang berada di tempat kedua pasien yang positif virus corona sebelumnya.

"Sebanyak 80 orang ini gabungan terdiri dari tamu, dan pegawai dari tempat itu, termasuk orang-orang yang ada di sekitar situ yang memungkinkan terjadinya kontak," katanya.

Selanjutnya, Dinas Kesehatan DKI Jakarta bersama Polri serta Badan Intelijen Negara (BIN) melakukan identifikasi terhadap 80 orang tersebut.

"Dari 80 orang, ternyata bisa dikecilkan karena ada orang yang sama sekali tidak berada di ruangan itu."

"Sehingga akhirnya mengerucut menjadi 20 orang, dari 20 orang ini kemudian dilakukan pendalaman lagi."

"Sedekat apa kontaknya, ternyata dari 20 ini oleh Dinas Kesehatan DKI bisa dikerucutkan lagi menjadi 7 orang," terang Achmad.

Kemudian ke 7 orang tersebut dibawa ke Rumah Sakit Pusat Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso untuk dilakukan observasi, isolasi dan serangkaian pemeriksaan.

Baca: Lion Air Group Sterilisasi Pesawat untuk Antisipasi Virus Corona

Baca: Takut Corona, Korea Utara Ancam Bakal Tembak Mati Warga China yang Langgar Perbatasan

"Karena ketujuh orang ini memiliki gejala fisik yang mengarah kepada infuenza meskipun tidak satu pun yang influenza berat, influenzanya ringan sedang saja," jelas Achmad.

Oleh karena itu, pihak RSPI kemudian melakukan pemeriksaan mendalam kepada 7 orang tersebut.

"Dari 7 orang ini kita dapatkan 2 orang confirm positif yang kita sebut sebagai kasus nomor 3 dan nomor 4."

"Kondisi kasus nomor 3 dan nomor 4 sekarang, siang ini suhu badannya masih sekitar 37,6, satunya 37,7."

"Kemudian masih ada keluhan batuk, keluhan pilek tetapi tidak ada keluhan sesak nafas," terang Achmad.

"Sehingga kita berharap kondisi ini bisa segera kita intervensi agar dalam waktu dekat bisa menjadi baik," imbuhnya.

Baca: Pulang Dari Makau Seorang TKW Langsung Demam dan Muntah, Kini Masuk Observasi Corona

Baca: Kemenhub Siapkan Langkah Pencegahan Virus Corona di Kawasan Pelabuhan

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah mengumumkan kasus positif virus corona pertama di Indonesia pada Senin (2/3/2020).

Mereka adalah pasangan ibu (64) dan anak (31) warga Depok yang tertular dari warga negara Jepang.

Selanjutnya, ibu tersebut disebut sebagai pasien 2 dan sang anak pasien 1.

Diketahui, pasien 1 dan warga Jepang berada dalam acara yang sama pada 14 Februari 2020.

Saat itu keduannya tengah menghadiri acara di sebuah restoran di Kemang, Jakarta.

Para pengunjung berdansa di tempat tersebu

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini