TRIBUNNEWS.COM - Dampak virus corona yang semakin menyebar di Indonesia, sejumlah daerah menyatakan akan meliburkan sekolah demi menghentikan penyebaran pandemi ini.
Untuk diketahui, hingga Sabtu (14/3/2020) hari ini, sudah terdapat 96 pasien dinyatakan positf virus corona, sedangkan 5 orang meninggal dunia, dan 8 pasien sembuh dari wabah Covid-19.
Dengan semakin menyebarnya virus corona ini, sejumlah daerah menyatakan meliburkan sekolah.
Baca: Dampak Corona, 4 Daerah Liburkan Sekolah, Solo yang Pertama, Depok Menyusul
Baca: Mama Tried Show Ditunda Gara-gara Corona, Tim Suryanation Motorland Tetap Jelajahi Amerika
Berikut Tribunnews.com rangkum sejumlah daerah yang umumkan liburkan sekolah dari berbagai sumber:
1. Kota Solo
Yang pertama menyatakan untuk meliburkan sekolah di daerah mereka adalah Kota Solo.
Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo tetapkan Kota Solo dengan status Kejadian Luar Biasa (KLB) Covid-19 pada Jumat (13/3/2020) kemarin malam.
Status KLB virus corona di Kota Solo ini membuat Pemerintah Kota Solo terapkan sejumlah kebijakan.
Salah satunya adalah dengan menetapkan para siswa di sekolah untuk belajar di rumah hingga batas waktu yang belum ditentukan.
Dikutip dari TribunSolo.com, dari informasi yang beredar, penetapan siswa dilarang masuk sekolah akan berlangsung dalam masa 14 hari.
Baca: Perkembangan Virus Corona di Indonesia, Bertambah 3 Orang Lagi yang Sembuh, Total Ada 8 Pasien Pulih
Baca: Budi Karya Positif Virus Corona, Luhut Ditunjuk Sebagai Menhub
Meski demikian, Rudy menolak istilah bila sekolah diliburkan.
Ia mengingatkan selama di rumah, siswa harus 'belajar sendiri-sendiri'.
"Semua siswa SD-SMA dan madrasah belajar di rumah, bukan diliburkan," kata Rudy kepada awak media.
Kegiatan belajar mengajar di rumah akan diberlakukan mulai Senin (16/3/2020).
2. Kabupaten Sragen
Setelah Kota Solo, Kabupaten Sragen juga ikut menetapkan status waspada virus corona.
Hasil Rakor Covid -19 di Ruang Citrayasa Pendopo yang dipimpin langsung Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati, Sabtu (14/3/2020), yang dihadiri perwakilan lintas sektoral juga menghasilkan beberapa kebijakan.
Dikutip dari TribunJateng.com, kebijakan tersebut salah satunya adalah meliburkan siswa sekolah TK, SD, SMP baik negeri maupun swasta selama satu pekan dimulai Senin-Sabtu (16-22/3/2020).
Baca: Stafsus Mendagri Bantah Rumor Tito Karnavian Terinfeksi Corona
Baca: Kronologi Budi Karya Sumadi Positif Terinfeksi Virus Corona, Awalnya Sakit Tifus dan Asma
Sementara untuk jenjang SMA/SMK, masih tahap koordinasi dengan Provinsi Jawa Tengah.
"Semua tempat pelayanan publik mulai dari kantor, sekolahan, pasar agar menyediakan tempat cuci tangan, sabun dan pedoman cuci tangan yang benar, termasuk menyediakan alat pendeteksi suhu tubuh," kata Yuni usai rapat.
3. DKI Jakarta
Kemudian, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan juga mengumumkan menutup kegiatan belajar mengajar di lingkungan sekolah selama dua minggu kedepan, mulai Senin (16/3/2020).
Dikutip dari TribunJakarta.com, hal itu diungkapkan Anies Baswedan di Balai Kota DKI Jakarta, Sabtu (14/3/2020).
"Kami menyadari bahwa langkah yang harus dilakukan saat ini melakukan semua prosedur mengurangi interaksi antar warga. Artinya mobilitas penduduk ditekan sekecil mungkin, kegiatan tidak perlu, ditiadakan," kata Anies Baswedan.
Menurutnya, dari hasil diskusi pembahasan yang dilakukan dengan sejumlah pihak, Pemprov DKI Jakarta menutup kegiatan belajar mengajar di sekolah.
"Kami menyimpulkan bahwa Pemprov DKI memutuskan untuk menutup semua sekolah di lingkungan Provinsi DKI dan melakukan proses belajar mengajar. Ini berlaku 2 minggu dan kami akan mengevaluasi di akhir pekan kedua," kata Anies.
Baca: Pejabat Negara di Dunia yang Positif Virus Corona: Dari Menhub Indonesia Hingga Menkes Inggris
Baca: Gojek Pastikan Suspect Corona yang Kabur Bukan dari Mitra Drivernya
Anies menjelaskan, proses belajar mengajar dilakukan dengan sistem jarak jauh dan digital.
"Lakukan dengan metode jarak jauh, lakukan dengan proses digital, tujuannya untuk mengurangi interaksi yang punya potensi penularan," kata Anies.
Selain itu, Pemprov DKI juga menunda pelaksanaan Ujian Nasional tingkat menengah atas (SMA/SMK) yang semula dilaksanakan pada Senin (16/3/2020) mendatang, sebagai langkah antisipasi penyebaran wabah virus corona.
Anies Baswedan menyatakan kegiatan belajar mengajar dinyatakan akan berlangsung jarak jauh.
"Pemprov DKI Jakarta memutuskan untuk menutup semua sekolah di lingkungan DKI Jakarta dan akan melakukan proses belajar mengajar jarak jauh. Penutupan sekolah ini berlaku selama dua minggu. Dan kami akan mereview kembali di akhir pekan minggu kedua," kata Anies.
4. Kota Depok
Setelah DKI Jakarta mengumumkan untuk meliburkan sekolah, Wali Kota Depok juga ikut meliburkan kegiatan belajar mengajar (KBM) di seluruh sekolah di Kota Depok sebagai bentuk tindak lanjut pencegahan virus corona.
Melalui surat edaran nomor 443/132-Huk/Dinkes, tertuang di poin satu yang menyatakan bahwa kegiatan belajar diliburkan selama kurang lebih dua pekan.
“Seluruh sekolah TK/RA, SD/MI, dan SMP/MTS, SMP/MA di Kota Depok, untuk meliburkan siswa dan mengganti dengan kegiatan belajar di rumah mulai tanggal 16 Maret sampai dengan 28 Maret 2020,” tulis Wali Kota Depok, Mohammad Idris dalam surat edaran yang diterima TribunJakarta.com, Sabtu (14/3/2020).
Baca: Profil Lengkap Budi Karya Sumadi Menteri Perhubungan Positif Terjangkit Virus Corona
Baca: Menhub Budi Karya Positif Corona, Sempat Dirawat karena Tifus
Lanjut Idris, dalam poin ke-dua surat edaran tersebut disebutkan bahwa seluruh kegiatan perlombaan pendidikan di Kota Depok agar ditunda untuk sementara waktu.
Selanjutnya pada poin ke-tiga, kegiatan pendidikan di luar kelas seperti study tour atau pun outing class ditunda hingga batas waktu yang ditentukan.
"Seluruh satuan pendidikan di Kota Depok agar menunda pelaksanaan kegiatan outing class/study tour," bunyi poin ke-tiga tersebut.
(Tribunnews.com/Whiesa, TribunSolo.com/Adi Surya Samodra, TribunJateng.com/Mahfira Putri Maulani, TribunJakarta.com/Dionsius/Dwi putra kesuma)