Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reza Deni
TRIBUNNEWS.COM, BOGOR - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut pemerintah terus berupaya melakukan sejumlah langkah dan kebijakan guna mencegah penyebaran virus corona.
Hal tersebut diungkapkan Jokowi menyikapi belum diambilnya opsi memberlakukan lockdown oleh pemerintah Indonesia terkait penyebaran covid-19.
"Kita melihat beberapa negara yang mengalami penyebaran lebih awal dari kita ada yang melakukan lockdown dengan segala konsekuensi yang menyertainya, tetapi ada juga negara yang tidak melakukan lockdown tetapi melakukan langkah dan kebijakan yang ketat untuk menghambat penyebaran covid-19," kata Jokowi di Istana Bogor, Jawa Barat, Minggu (15/3/2020).
Baca: Pasien Positif Corona Bertambah 21 Orang: 19 di Jakarta, Dua di Jawa Tengah
Satu langkah yang diambil pemerintah saat ini dengan membentuk gugus tugas percepatan penanganan covid-19 yang dikepalai Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Doni Monardo.
"Gugus tugas ini telah bekerja secara efektif dengan mensinergikan kekuatan nasional kita baik pusat maupun daerah, juga melibatkan ASN, TNI dan Polri serta melibatkan dukungan dari swasta, lembaga sosial, dan perguruan tinggi," lanjutnya.
Baca: Sejumlah Negara Lakukan Lockdown Sikapi Virus Corona, Achmad Yurianto: Kita Tidak Latahan
Tindakan-tindakan yang diambil pun, menurut mantan Gubernur DKI Jakarta itu, sudah sesuai dengan ketentuan dari Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO
"Pemerintah selalu berkomunikasi dengan WHO dan menggunakan protokol kesehatan WHO serta berkonsultasi dengan ahli kesehatan untuk mengatasi penyebaran covid-19," katanya.
Jokowi meminta kepada seluruh rakyat Indonesia untuk tidak panik terkait situasi ini
"Tetap produktif dengan meningkatkan kewaspadaan agar penyebaran covid 19 ini bisa kita hambat dan bisa kita setop," katanya.
Pasien Positif Virus Corona di Indonesia Kini 117 Orang
Juru bicara penanganan virus corona Achmad Yurianto kembali mengumumkan adanya tambahan pasien positif Covid-19.
"Kita mendapatkan 21 kasus baru, di mana 19 di Jakarta dan 2 di Jawa Tengah," kata Yurianto di Kantor Kepresidenan, Jakarta Pusat, Minggu (15/3/2020).
Yuri menambahkan kasus positif yang di Jakarta merupakan pengembangan dari kasus-kasus sebelumnya.