TRIBUNNEWS. COM, JAKARTA - Eskalasi penyebaran virus corona di Indonesia terus naik seiring bertambahnya pasien corona. Terakhir, pemerintah mengumumkan sudah ada 117 orang yang positif virus Covid-19.
Terkait hal tersebut Anggota Komisi VI DPR Marwan Jafar mengusulkan pembentukan relawan penanganan virus corona. Anggota relawan bisa berasal dari ormas, dokter, insan pers hingga para ahli kesehatan.
"Para relawan pejuang ini mesti menyatakan: P.E.R.A.N.G terhadap virus Corona. Sekali lagi, mari kita bersatu padu memerangi virus corona. Caranya, membentuk posko-posko pelayanan di seluruh Indonesia buat mendeteksi-melacak (tracing) adanya warga yang terduga (suspect) virus corona. Relawan-pejuang ini bisa berasal dari sejumlah ormas, organisasi profesional mulai dari para peneliti, dokter maupun organisasi ahli-medis, organisasi kepemudaan, organisasi mahasiswa, kepramukaan, kampus, kalangan insan pers, serta sebaiknya melibatkan WHO,"ujar Marwan dalam pernyataan persnya, Senin (16/3/2020).
Baca: Fraksi PPP: Perlu Dipertimbangkan Opsi Tunda Pilkada 2020
Ia mengapresiasi dan menyetujui langkah pemerintah yang telah menetapkan situasi Indonesia saat ini sebagai kondisi bencana nasional akibat dampak virus penyakit Covid-19 atau Corona.
Ia menegaskan hal itu sebagai langkah yang positif serta akan berdampak baik pada pelibatan kepada seluruh elemen bangsa, dan para pemangku kepentingan untuk bersama-sama mecegah dan menangani agar virus Corona tidak makin meluas ke seluruh Indonesia.
"Hal itu juga merupakan wujud dari kepedulian negara demi keselamatan segenap rakyat, sekaligus sikap tanggap-cepat terkait bahaya virus corona yang dapat berdampak negatif pada sektor ekonomi serta masalah sosial dan psikologis," kata Marwan.
Politikus PKB ini juga menjelaskan pembentukan relawan corona tersebut ditempuh agar publik mengetahui bahwa warga masyarakat sungguh-sungguh ingin membantu pemerintah serta sebagai wujud nyata solidaritas sosial dan komitmen perang terhadap virus Corona tanpa menafikan kesigapan pemerintah pusat dan daerah yang sudah lekas menangani virus Corona secara tepat.
Baca: Suhendra: Dukungan Politik Parpol Ringankan Jokowi Atasi Corona
Selain itu kata dia pasien yang terindikasi (suspect) mesti disediakan rumah sakit khusus buat menangani pasien Corona atau sebaiknya tidak dicampur dengan pasien biasa.
Namun diketahui misalnya, belum semua rumah sakit belum siap benar. Solusinya lanjut Marwan dapat 'menyulap' atau memanfaatkan kamar hotel-hotel khusus buat mengisolasi orang dengan terduga virus Corona meski pemerintah akan membangun rumah sakit khusus corona di pulau Galang, Batam.
"Seiring melengkapi kesiapan rumah-sakit yang ada, pemerintah dapat segera menyiapkan satu atau dua hotel di seluruh Indonesia, terutama daerah-daerah yang penyebaran virus coronanya banyak, menjadi rumah-sakit siap tampung orang suspect Corona, dengan tenaga medis, obat dan alat kesehatan yang diperlukan,"ujarnya.
Baca: Virus Corona Menyebar Sangat Cepat, Pahami Perbedaan Lockdown dan Status KLB di Beberapa Kota
Pemerintah pusat juga dapat bersinergi dengan pemerintah daerah terkait pemanfaatan hotel-hotel jadi semacam rumah-sakit darurat dengan memberikan insentif tertentu atas alih fungsi tersebut.
Mantan Ketua Fraksi PKB itu mengusulkan pula pemerintah menyewa pesawat khusus yang mempunyai alat pendeteksi sterilisasi virus Corona dan khusus buat mengangkut pasien terduga virus Corona ke rumah sakit-rumah sakit darurat yang telah disiapkan tadi.
Sebagai contoh, ketika musim haji tiba, pemerintah kita juga menyewa pesawat buat mengangkut para jemaah haji Indonesia. Cukup banyak pesawat domestik yang biasa disewa dan bila perlu bisa menyewa pesawat dari luar negeri.
Marwan juga mengajak kepada para Anggota DPR RI dan DPRD seluruh Indonesia, melalui rapat-rapat di komisi yang membidangi kesehatan, Badan Anggaran hingga Rapat Paripurna yang tentu akan menyetujui sejumlah langkah pemerintah menangani virus Corona dan menyetujui anggaran yang diperlukan.
Berikutnya menurut Marwan dengan ditetapkannya Indonesia sebagai darurat bencana nasional, ia mengajak seluruh rakyat Indonesia agar tidak panik dalam menghadapi serangan virus Corona ini.
"Kita harus patuh dan mentaati seluruh protokol pemerintah pusat dan pemerintah daerah, dan juga WHO. Sekali lagi, ia mengapresiasi langkah pemerintah yang telah menetapkan Indonesia sebagai darurat bencana nasional virus Corona, serta berharap pemerintah pusat dan daerah saling terus bersinergi menghadapi virus Corona,"ujarnya.
Seiring dengan ini, sosialisasi dan edukasi secara masif kepada warga masyarakat perlu juga digencarkan setiap hari melalui jaringan media televisi, radio serta online yang benar atau bisa dipercaya.
Baca: 113 Orang Meninggal dalam Sehari, Iran Catatkan Kematian Tertinggi
Marwan mengingatkan juga perlu menyiapkan sebuah rencana kedaruratan (contingency plan), mulai dari ketersediaan dan pasokan barang-barang sembako, gas, obat-obatan, BBM, kemungkinan penimbunan dan pemanfaatan situasi, langkah-langkah pengamanan serta penindakan hingga kemungkinan perusahaan merumahkan karyawan tanpa gaji dan sebagainya.
Artinya, perihal stabilitas ekonomi, sosial dan psikologis masyarakat, peta masalah dan pemutakhiran informasi, edukasi menghindari kepanikan dan terus memperbaiki pemulihan kepercayaan publik wajib dilakukan sinergis oleh pemerintah bersama segenap komponen anak bangsa.
Termasuk oleh seluruh warga masyarakat, kalangan pebisnis sektor swasta serta satuan kerja pemerintah wajib mengkampanyekan sangat mendesaknya mencegah dan menangani dampak virus Corona.
"Seiring dengan ini, kita berharap besar semoga seluruh kalangan komponen bangsa mampu tetap ikhtiar semaksimal mungkin, berdoa serta senantiasa optimis agar dapat menemukan pemecahan masalah dampak virus Corona ini dengan benar dan tepat," ujar Marwan. (Willy Widianto)