Diketahui, calon penumpang membeludak di stasiun karena adanya kebijakan headway 20 menit untuk satu armada.
Muhamad Kamaluddin menjelaskan atas kejadian penumpang yang membeludak di sejumlah stasiun MRT Jakarta.
Baca: Penjelasan PT MRT Soal Antrean Panjang Penumpang MRT, Jadwal Diubah karena Corona
Kamaluddin mengatakan pembatasan operasional MRT Jakarta hari ini dikarenakan untuk membatasi pergerakan di Ibu Kota.
Pembatasan operasional MRT Jakarta tersebut telah dikoordinasi dengan pemerintah sebelumnya.
Ia menambahkan, untuk operasional MRT Jakarta hari ini sebetulnya tidak diperuntukkan untuk umum.
Kamaluddin menyebut, pekerja yang diperbolehkan naik angkutan umum hanya pekerja medis ataupun pelayanan publik.
"Oleh karenanya, MRT Jakarta sebagaimana arahan pemerintah untuk angkutan umum di Jakarta pada hari ini sebetulnya difokuskan hanya khusus untuk pekerja yang masih perlu menangani penanganan Covid-19."
"Seperti pekerja medis, dan pelayanan publik yang memang tidak bisa dikerjakan dari rumah," ucap Kamal dalam keterangannya, Senin, dikutip dari Kompas.com.
Baca: Viral Video dan Foto Antrean Panjang Penumpang TransJakarta dan MRT, #Gubernurbodoh Jadi Trending
Lebih lanjut, ia mengatakan layanan angkutan umum pada hari ini tidak ditujukan untuk mobilitas pekerja normal ke kantor.
Sebelumnya, sudah diimbau bagi pekerja untuk bekerja dari rumah.
PT MRT Jakarta juga melakukan tindakan atas kejadian penumpukan penumpang di sejumlah stasiun.
Kamaluddin menjelaskan, saat ini pihaknya tengah melakukan evaluasi di empat stasiun pagi hari ini.
"Kami tengah melakukan evaluasi antrean calon penumpang memasuki 4 stasiun MRT kami pagi hari ini yaitu Stasiun Lebak Bulus, Stasiun Fatmawati, Stasiun Cipete Raya dan Stasiun Dukuh Atas BNI."
"Sementara ini antrean di 9 stasiun MRT lainnya masih normal," jelasnya.
Baca: MRT Jakarta Lakukan Evaluasi Menyusul Antrean Penumpang Pagi Tadi