TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim mengatakan pihaknya bakal menjadwal ulang pelaksanaan Ujian Nasional siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang ditunda akibat penyebaran virus corona.
Nadiem mengatakan pihaknya bakal melihat kondisi yang tepat untuk memberikan jadwal baru.
"Pelaksanaan ujian bagi mereka akan diatur ulang sesuai prosedur dengan mempertimbangkan situasi dan kondisi yang berkembang," ujar Nadiem melalui keterangan tertulis, Selasa (17/3/2020).
Sementara itu, Nadiem menegaskan dukungan terhadap pemerintah daerah yang menghentikan sementara proses belajar mengajar.
Baca: BNPB Perpanjang Masa Darurat Virus Corona Sampai 29 Mei 2020
Dirinya mengimbau Dinas Pendidikan agar memastikan siswa tetap belajar di rumah, menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat, dan mengurangi aktivitas yang berisiko seperti berada di kerumunan.
"Kita dukung kebijakan Pemda untuk memastikan keamanan dan keselamatan semua warga sekolah. Ingat, ini bukan libur belajar, tetapi belajar di rumah, seperti anjuran Bapak Presiden," ucap Nadiem.
Baca: 3 WNI Hadiri Tablig Akbar di Malaysia Positif Terinfeksi Corona, Ini Sederet Faktanya
Seperti diketahui, hari pertama pelaksanaan UN SMK Tahun 2019/2020 diikuti 28 provinsi dengan total peserta sebanyak 729.763 753.188 (47,17 persen) di 7.380 (53,9 persen) sekolah.
Posko UN melaporkan enam provinsi meminta penundaan pelaksanaan UN SMK, yaitu Provinsi Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta, Provinsi Banten, Provinsi Jawa Barat, Provinsi Jawa Tengah, Provinsi Bali, dan Provinsi Riau.
Baca: Putus Imported Case Corona, Pemerintah Harus Tutup Pintu Masuk RI
Sebanyak 817.169 peserta di 6.311 sekolah tidak mengikuti UN SMK karena kebijakan yang diambil Kepala Daerah masing-masing.