News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Pakar: Banyak Masyarakat yang Andalkan Upah Harian Jadi Pertimbangan Pemerintah Tidak Lockdown

Penulis: Gita Irawan
Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Aktifitas pekerja saat jam pulang kantor di kawasan stasiun MRT Dukuh Atas Jakarta, Senin (16/3/2020). Himbauan pemerintah untuk bekerja dari rumah untuk mencegah penyebaran Covid-19 tidak diindahkan sejumlah perusahaan yang berada di sekitar Jalan Sudirman-Thamrin, hal itu terlihat dari masih banyaknya aktifitas pekerja dan kemacetan lalulintas. TRIBUNNEWS/HERUDIN

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Tim Pakar Gugas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito mengatakan satu di antara pertimbangan pemerintah Indonesia tidak mengeluarkan kebijakan lockdown dalam menangani wabah virus Corona sebagaimana negara-negara lain adalah banyaknya masyarakat yang masih mengandalkan upah harian. 

Ia menjelaskan lockdown akan membuat orang hanya berada di rumah dan aktifitas ekonomi sulit berjalan. 

Hal itu disampaikannya dalam konferensi pers di BNPB via live streaming di akun youtube resmi BNPB Indonesia pada Rabu (18/3/2020).

"Di Indonesia banyak sekali orang yang bekerja dengan mengandalkan upah harian. Dan itu juga menjadi salah satu yang menjadi kepedulian pemerintah supaya aktifitas ekonominya tetap bisa berjalan. Karena dengan lockdown orang akan di rumah semuanya maka aktifitas ekonominya akan sulit untuk berjalan dan itu secara ekonomi berbahaya. Maka dari itu kita belum masuk ke dalam situasi dan kebijakan seperti itu," kata Wiku. 

Baca: Deretan Fakta RS Rujukan Pasien Virus Corona di Indonesia, Ruang Isolasi 3x4 Meter Isi 6 orang

Selain ekonomi, Wiku mengatakan lockdown juga memiliki implikasi lain yakni keamanan dan sosial.

Karenanya ia pun menegaskan mengampanyekan social distancing masih merupakan kebijakan yang paling tepat yang bisa diambil saat ini. 

"Lockdown memiliki implikasi ekonomi, sosial, dan keamanan maka dari itu kebijakan itu belum bisa diambil pada saat ini. Kembali lagi, social distancing adalah yang paling efektif," kata Wiku. 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini