TRIBUNNEWS.COM -- Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan antrean penumpang transportasi umum pada Senin (16/3/2020) lalu memang sengaja dibuat.
Anies Baswedan mengatakan hal tersebut untuk mengirim pesan efek kejut kepada penduduk DKI Jakarta tentang bahaya virus corona Covid-19.
Diketahui bersama, sebelumnya Anies mengeluarkan kebijakan penerapan layanan bus Transjakarta hanya melayani 13 rute dengan headway 20 menit.
• Bertemu Anies Baswedan, Tito Karnavian Bahas Kemungkinan Karantina Wilayah
• Cegah Penumpukan Penumpang Transjakarta, Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Koordinasi dengan Anies
• Pesan Anies Jika Mengadakan Resepsi Pernikahan, Beberkan Sederet Hal yang Harus Dilakukan
Kebijakan tersebut ternyata tak berjalan mulus.
Penumpukan penumpang justru terjadi di sejumlah halte.
Seorang pengguna Transjakarta Lia Muspiroh mengatakan, penumpang yang mengantre di halte Mangga Besar menumpuk.
Padahal saat belum ada pembatasan, halte ini kerap lengang.
"Desakan banget sih enggak, tapi dalam busnya desakan. Sebagian juga nunggu bus berikutnya karena sudah enggak muat, yang padahal bus berikutnya juga penuh," ucap Lia saat dihubungi Kompas.com, Senin (16/3/2020).
• Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan Dua Pekan Mulai Besok, Ini Penjelasan Gubernur Anies
• Liburkan Sekolah di Jakarta untuk Cegah Corona, Anies Dapat Restu Nadiem Makarim
Lia sebenarnya tak mempermasalahkan waktu beroperasi Transjakarta diperpendek.
Namun armadanya harus tetap banyak untuk menghindari penumpukan baik di kereta maupun di halte.