News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Surat Edaran Majelis Sinode GPIB: 1 Pasien Positif Corona di Solo Tak Terkait dengan PST Bogor 2020

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Tiara Shelavie
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Majelis Sinode Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB) mengeluarkan surat edaran, Kamis (19/3/2020).

TRIBUNNEWS.COM - Majelis Sinode Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB) mengeluarkan surat edaran, Kamis (19/3/2020).

Surat ederan tersebut berisi pernyataan dan konformasi soal fakta sesungguhnya kasus covid-19 di GPIB.

Lebih lanjut, di tengah keprihatinan mendalam karena Pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia, sempat beredar informasi di media online yang ditafsirkan oleh banyak orang bahwa warga jemaat GPIB sebagai Peserta Persidangan Sinode Tahunan (PST) di Bogor Jawa Barat pada 26-29 Februari 2020 (PST Bogor) teridentifikasi positif terkena Covid-19.

"Kami dengan ini bermaksud meluruskan informasi, serta mengharapkan perhatian masyarakat maupun media tentang fakta dan sikap kami," papar surat edaran tersebut.

Soal Covid 19

"Kita semua turut prihatin dan sedang berjuang bersama mengatasi Pandemi Covid19 yang melanda seluruh dunia termasuk negeri kita tercinta," ungkap Majelis Sinode.

"Kondisi ini adalah pergumulan kita bersama bukan hanya pergumulan sekelompok orang," tambahnya.

Untuk mendapat gambaran tentang kondisi beberapa warga jemaat yang diinformasikan terindikasi terinfeksi covid-19, Majelis Sinonde telah meminta klarifikasi baik dari keluarga dan pihak terkait.

Majelis Sinode Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB) mengeluarkan surat edaran, Kamis (19/3/2020).

Pihak Majelis Sinode pun meluruskan beberapa poin berikut ini:

- Dinformasikan bahwa hingga hari ini (Kamis, 19/3/2020) terdapat empat orang warga GPIB yang meninggal dunia beberapa hari setelah mengikuti PST Bogor 2020.

Dari keempatnya hanya dua orang yang sempat menjalani pemeriksaan Covid-19 di rumah sakit.

Pihak rumah sakit menyampaikan bahwa pasien yang satu terkena penyakit infeksi menular.

Sementara untuk pasien satu lagi kami mendapatkan informasi dari pihak terkait bahwa pasein tersebut tidak terinfeksi Covid-19.

- Terdapat tempat empat warga jemaat GPIB yang dinyatakan positif Covid-19 dan berstatus Pasien Dalam Pengawasan (PDP).

Keempatnya sedang dirawat di rumah sakit dan keadaan mereka dinyatakan stabil.

- Terdapat dua orang warga jemaat kami yang saat ini di rumah sakit sedang menjalani tahapan isolasi tetapi belum ada penjelasan resmi dari pihak rumah sakit apakah positif Covid-19 atau tidak.

- Satu orang pasien positif Covid-19 di Solo Jawa Tengah yang diberitakan meninggal dunia pada Rabu 11 Maret 2020 bukan anggota GPIB dan tidak terkait sama sekali dengan PST Bogor 2020.

"Terkait dengan pelurusan informasi dan fakta-fakta di atas, kami meminta agar warga jemaat dan masyarakat selalu aktif untuk melakukan proses check and recheck sebelum mempercayai berita-berita yang beredar di media sosial atau media online," tegas Majelis Sinode GPIB.

Lebih lanjut, Majelis Sinode GPIB terus berkomunikasi dan berkordinasi dengan Pemerintah Daerah dan Nasional/Pusat.

Untuk selanjutnya mengikuti dan melaporkan perkembangan internal GPIB pasca PST Bogor 2020.

"Kami terus berdoa dan berharap agar Pandemi Covid-19 dapat kita tangani dan segera berakhir," tutur Majelis Sinode dalam surat edaran tersebut.

"Kiranya Tuhan Yesus, Kepala Gereja, memberkati kerja keras dan pelayanan kita semua. Amin," terang Majelis Sinode dalam surat edaran tersebut.

Gereja Katolik Our Lady of Lourdes (OPEN HOUSE CHICHAGO)

Tentang GPIB

Untuk diketahui, GPIB berdiri pada tanggal 31 Oktober 1948.

Tidak lama setelah proklamasi Kemerdekaan Indonesia.

Jemaat GPIB tersebar di sejumlah wilayah Indonesia, yaitu pulau Jawa, Bali, NTB, Sumatra, Kalimantan dan sebagian Sulawesi.

Sejak awal berdirinya GPIB telah berperan aktif dan konstruktif menyukseskan agenda pembangunan nasional bangsa Indonesia, di tingkat lokal hingga nasional.

Melalui berbagai pelayanan kemanusiaan, baik bidang pendidikan, kesehatan dan pemberdayaan masyarakat miskin kota maupun perdesaan/ pedalaman.

GPIB juga pro aktif terlibat dalam isu-isu krusial bangsa, seperti menguatkan toleransi dan kerjasama antar umat beragama, pendidikan kewargaan (civic education) dan mengembangkan solidaritas bagi sesama anak bangsa yang mengalami musibah/bencana.

Baca: Seekor Anjing Terinfeksi Corona, Pemiliknya juga Pasien Covid-19

Baca: Hasil Tes Covid-19 Positif, Kemendagri Apresiasi Keterbukaan Walikota Bogor

Baca: Sebut Pemerintah Tutupi Informasi soal Corona, Haris Azhar: Rakyatnya Bersuara Baru Negara Ngakuin

(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini