TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bareskrim Polri mengecek langsung para produsen Alat Pelindung Diri (APD) untuk mengetahui penyebab minimnya stok APD di daerah.
Seperti diketahui, jumlah APD di daerah sangat minim sehingga banyak petugas kesehatan yang terpaksa menggunakan jas hujan menjadi APD.
"Kami sudah turun ke sekitar 40-43 produsen, hasil pengecekan semua berjalan normal. Sampai saat ini tidak ada indikasi penimbunan," ucap Direktur Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus Bareskrim Polri, Brigjen Daniel Tahi Monang pada Tribunnews.com, Selasa (24/3/2020).
Daniel menjelaskan minimnya APD di tengah wabah virus corona lebih disebabkan karena para produsen kesulitan mendapatkan bahan baku yang perlu diimpor.
"Kesulitan utama mereka karena bahan baku masih ada yang impor. Tapi sejak kemarin sejumlah pabrik sudah kembali menambah produksinya secara besar-besaran 50-100 persen," tambah jenderal bintang satu itu.
Baca: Tegaskan Belum Ada Obat untuk Virus Corona, Jokowi: Klorokuin Ini Bukan Obat First Line
Untuk diketahui sejak merebaknya virus corona, Komisi III DPR RI menerima komplain dan keluhan dari para dokter serta tenaga medis yang kesulitan mendapatkan berbagai APD.
Padahal APD ini sangat penting dalam menjalankan tugas para dokter dan tenaga medis sebagai garda terdepan penanggulangan penanganan wabah virus corona di daerah.
Komisi III meminta Polri bekerja sama dengan PPNS dari Kementerian Perdagangan untuk turun menyelidiki apa yang dikeluhkan oleh para tenaga medis dan rumah sakit.
Kabareskrim Komjen Listyo Sigit bergerak cepat menyelidiki minimnya stok Alat Pelindung Diri (APD) di lapangan.
"Seluruh jajaran reserse di wilayah sudah saya minta untuk turun dan mengecek langsung ke lapangan," ucap Listyo pada Tribunnews.com, Senin (23/3/2020).
Jenderal bintang tiga ini menambahkan satuan reserse ini diminta menyambangi perusahaan yang memproduksi dan mendistribusikan APD untuk mengetahui akar masalahnya.
"Saya minta cek ke perusahaan yang memproduksi ataupun mendistribusikan APD untuk mengetahui permasalahan yang terjadi sehingga terjadi kekurangan," tambah mantan Kapolda Banten itu.