Laporan wartawan Lucius Genik
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA-Dokter Handoko Gunawan memiliki semangat pengabdian luar biasa besar kepada masyarakat. Dokter spesialis penyakit paru Rumah Sakit Graha Kedoya yang bersuia 80 tahun ini sedang terbaring lemas di ruang ICU salah satu rumah sakit karena demam tinggi dan sesak nafas.
Dr. Handoko Gunawan diketahui sempat menangani dua pasien positif virus corona (COVID-19) yang diterima RS. Graha Kedoya pada Selasa (17/3) lalu hingga pukul 03:00 WIB dini hari, Rabu (18/3/2020) lalu.
Baca: Dokter Handoko Gunawan: Virus Corona Lihai Menyebar di Udara
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Corona Achmad Yurianto mengungkap dokter Handoko pribadi yang baik hati dan memang dikenal suka menolong orang.
Baca: Pemerintah Perlu Pangkas Gaji dan Tunjangan Pejabat untuk Tambah Anggaran Corona
Dokter Handoko, katanya, tidak bisa melihat orang sakit." Dokter Handoko adalah orang yang luar biasa. Seorang dokter spesialis paru," ujar Achmad Yurianto, kerap disapa Yuri ini beberapa waktu lalu.
Sebagai seorang dokter spesialis paru, Yuri menyatakan sudah pasti dokter Handoko ikut menangani pasien yang suspect corona.
Baca: Fraksi Demokrat Juga Tolak Rapid Test untuk Anggota DPR: Dahulukan Rakyat!
"Jadi kalau dia bekerja, membantu pasien itu sudah menjadi panggilan nuraninya sebagai dokter. Dia itu tidak bisa untuk tidak bekerja di bidang kesehatan, karena dedikasinya yang luar biasa terhadap dunia kesehatan," kata Yuri kepada tribun.
Dokter Handoko adalah salah seorang spesialis paru dan berpengalaman selama 39 tahun. Sarjana Kedokteran lulusan Universitas Indonesia, tahun 1963. Kemudian, lulus di Kedokteran Umum, Universitas Indonesia pada 1965. Di perguruan tinggi yang sama, ia menempuh pendidikan spesalis Spesialis Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi (Paru).
Sebagai dokter spesialis paru, ia aktif di organisasi profesi. Bergabung dengan Ikatan Dokter Indonesia dan Perhimpunan Dokter Paru Indonesia.
Baca: Riwayat Perjalanan Wakil Wali Kota Yana Mulyana Sebelum Dinyatakan Positif Corona
Meski sedang terbaring lemas, dr. Handoko Gunawan memberikan pesan penting kepada masyarakat dan segenap tenaga medis yang sedang berjibaku melawan penyebaran pandemi virus corona di Indonesia.
Ia menjelaskan, virus corona berukuran 120 nanometer (NM). NM setara dengan sepermiliar meter atau sangat kecil. Dengan ukuran yang sangat kecil, pandemi virus corona sangat lihai menyebar di udara selama 8 jam.Untuk itu, dr. Handoko Gunawan berpesan agar masyarakat dan tenaga medis sangat berhati-hati dalam menghadapi pandemi virus corona.
"Tenaga medis jangan takut, tapi hati-hati sekali karena virus ini sangat lihai menyebar di udara 8 jam. Ukurannya kecil sekali, 120 NM," kata dr. Handoko Gunawan.
Baca: RSUD Pagelaran Cianjur Jawa Barat Kehilangan Stok 270 Dus Masker, Diduga Dicuri
Tak hanya itu, diungkap dr. Handoko Gunawan bahwa virus corona dapat terbang di udara dengan jarak 1 meter. Sehingga tidak ada jaminan bagi masyarakat untuk bisa meghindari penyebaran virus ini. Ia pun turut menegaskan agar masyarakat tetap berada di rumah demi kebaikan diri sendiri karena virus ini sangat berbahaya.
"Masyarakat, virus ini ganas. Terbang di udara dengan jarak 1 m, tidak ada jaminan. So stay at home," ujarnya.