TRIBUNNEWS.COM – Banyaknya pasien corona yang membutuhkan penanganan medis membuat fasilitas rumah sakit dan tenaga medis sangat diperlukan.
Banyak tenaga medis yang kini diperlukan di berbagai rumah sakit di Indonesia dan rumah sakit darurat pemerintah.
Tak terkecuali, Rumah Sakit Eka atau Eka Hospital yang sedang membuka lowongan pekerjaan.
Rumah sakit tersebut, membutuhkan tenaga medis, seperti dokter dan perawat untuk membantu penanganan covid-19.
Menurut rilis yang diterima Tribunnews.com, ada beberapa persyaratan untuk calon tenaga medis Eka Hospital.
Persyaratannya, meliputi melampirkan STR, SIP, dan KTP, surat keterangan/izin dari keluarga dan atau pasangan.
Kemudian, pelamar berusia minimal 36 tahun, diutamakan belum berkeluarga.
Baca: Rumah Sakit di Solo Kekurangan APD untuk Tenaga Medis, Ini yang Akan Dilakukan Dinkes
Baca: Jokowi Sebut Fasilitas Wisma Atlet yang Disulap Jadi Rumah Sakit Darurat Corona, Muat Ribuan Pasien
Pemamar harus dinyatakan sehat dengan surat keterangan rumah sakit/dokter.
Anda dapat mengirim lamaran melalui email, recruitmen@akahospital.com.
Berikut berbagai rumah sakit di Indonesia yang menjadi rujukan untuk penanganan Covid-19:
Aceh
1. RSUD Dr. Zainoel Abidin
2. RSU Cut Meutia
Sumatera Utara
3. RSUP H. Adam Malik
4. RSU Djasamen Saragih
Baca: Nadiem Makarim & Komisi X DPR Sepakat UN Ditiadakan karena Corona, Beri Opsi Ini untuk Gantinya
5. RSU Padang Sidempuan
6. RSU Kabanjahe
7. RSUD Tarutung
Sumatera Barat
8. RSUP dr. M. Djamil
9. RSU Achmad Mochtar
Riau
10. RSU Arifin Achmad
11. RSUD Kota Dumai
12. RSUD Puri Husada Tembilahan
Kepulauan Riau
13. RSUD Prov. Kep. Riau Tanjung Pinang
14. RSUD Embung Fatimah
15. RSUD Muhammad Sani Kab. Karimun
16. RS Badan Pengusahaan Batam
Jambi
17. RSUD Raden Mattaher
Sumatera Selatan
18. RSUP M. Hoesin
19. RS Dr. Rivai Abdullah
20. RSUD Siti Fatimah Prov. Sumsel
21. RSUD Lahat
22. RSUD Kayuagung
Bangka Belitung
23. RSUD Depati Hamzah
24. RSUD dr. H. Marsidi Judono
Bengkulu
25. RSU M. Yunus Bengkulu
26. RSU Arga Makmur
27. RSU Hasanuddin Damrah Manna
Lampung
28. RSU Dr. H. Abdul Moeloek
29. RSU Ahmad Yani Metro
30. RSU Dr. H. Bob Bazar, SKM
31. RSU Masyjen H. M. Ryacudu
DKI Jakarta
32. RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso
33. RSUP Persahabatan
34. RSUP Fatmawati
35. RSUD Cengkareng
36. RSUD Pasar Minggu
37. RS Bhayangkara Tk. I R. Said Sukanto
38. RSPAD Gatot Soebroto
39. RSAL dr. Mintoharjo
Jawa Barat
40. RSUP dr. Hasan Sadikin
41. RS Paru Dr. H. A. Rotinsulu
42. RS Paru dr. M. Goenawan Partowidigdo
43. RSUD Gunung Jati Cirebon
44. RSUD R. Syamsudin SH
45. RSUD dr. Slamet Garut
46. RSUD Kab. Indramayu
47. RSU Tk. II Dustira
Banten
48. RSUD Kab. Tangerang
49. RSUD dr. Drajat Prawiranegara Serang
Jawa Tengah
50. RSU dr. Kariadi Semarang
51. RSU dr. H. Soewondo
52. RS Paru dr. Ario Wirawan
53. RSU dr. Moewardi Surakarta
54. RSU Banyumas
55. RSU Kudus
56. RSU Pekalongan
57. RSU Dr. H RM Soeselo W
58. RSU Tidar
59. RSU Prof. Dr. Margono Soekarjo
60. RSU Dr Suraji Tirtonegoro
NTT
61. RSU rof Dr. WZ Johanes
62. RSU Dr. TC hillers
DI Yogyakarta
63. RSUP dr. Sardjito
64. RSUD Panembahan Senopati Bantul
Baca: Cara Membuat Hand Sanitizer Sesuai Petunjuk WHO, Ada 2 Formula yang Bisa Dipilih
NTB
65. RSU Mataram
66. RSU Raba
67. RSU Praya
Jawa Timur
68. RSU dr. Soetomo
69. RSU dr. Saiful Anwar
70. RSU dr. Soebandi
71. RS Pare
72. RSUD dr. R. Koesma Tuban
73. RS Blambangan
74. RS Dr. R. S Djatikoesoemo
75. RS Dr. S Djatikoesoemo
Bali
76. RSU Sanglah
77. RSU Tabanan
78. RSU Sanjiwani Gianyar
Gorontalo
79. RSU Prof. Dr.H. Aloei Saboe
Maluku
80. RSU Kendari
Tentang undangan untuk mahasiswa menjadi relawan dalam pencegahan covid-19
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mengundang mahasiswa tingkat akhir bidang kesehatan untuk menjadi relawan dalam mencegah penyebaran virus corona atau Covid-19.
Para relawan akan fokus untuk melakukan edukasi, pencegahan dan pengendalian pandemi Covid-19.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Anwar Makarim menyatakan keterlibatan para relawan adalah bagian dari upaya gotong royong.
Sekaligus sebagai gerakan masyarakat secara sukarela untuk mencegah penyebaran Covid-19, sebagaimana dilansir dalam siaran pers pada laman resmi kemdikbud.go.id.
Nadiem menegaskan, para relawan tidak serta merta langsung menangani pasien, melainkan akan membantu di bagian lain.
Seperti pada program-program komunikasi, informasi, dan edukasi kepada masyarakat, melayani call center, dan menyiapkan diri sebagai tenaga bantuan dalam kondisi darurat sesuai kompetensi dan kewenangannya.
“Kepada mahasiswa yang berminat untuk ikut serta dalam kegiatan ini akan diberikan pelatihan dan pendampingan, disiapkan alat perlindungan diri (APD) yang sesuai standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), insentif dari Kemendikbud, dan sertifikat pengabdian kepada masyarakat yang dapat disesuaikan oleh universitas masing-masing untuk menjadi bagian dari penilaian kinerja dalam program Co-As atau sebagai satuan kredit semester,” tkata Nadiem.
(Tribunnews.com/Suci Bangun DS/Yurika Nendri)