Ia kemudian menyinggung Papua, Jambi dan Bengkulu yang sudah mengonfirmasi adanya kasus corona di wilayah mereka.
"Papua udah ada Covid-19 lo, Jambi udah ada, Bengkulu juga udah (kasus corona)."
"Nusa Tenggara malah kemarin nggak ada, kenapa? Karena mobilitas warga dibatasi," terangnya.
Baca: Gubernur Ganjar: Kota Tegal Tidak Lockdown Tapi Isolasi Terbatas
Ia juga mengungkapkan, dirinya telah bertemu dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Dalam pertemuannya itu, dr Tirta telah memberikan saran untuk melakukan karantina wilayah Jakarta.
Menurut dr Tirta, dilakukan karantina wilayah atau tidak, kenyataannya ekonomi akan tetap turun.
"Saya harap sih, saya kemarin sudah ketemu Pak Anies juga."
"Saya sarankan kalau bisa banget kita lebih baik, ini sama-sama buruk."
"Kalau kita nggak karantina wilayah ataupun karantina wilayah ekonomi itu udah turun."
"Nah jadi saran saya kalau bisa yang mau ke Jakarta di tolak yang mau keluar Jakarta di tolak," paparnya.
Baca: Istilah Social Distancing untuk Corona Diganti WHO Jadi Physical Distancing, Apa Bedanya?
Ia juga menegaskan, imbauan untuk tetap di rumah saja terus dijalankan oleh masyarakat.
Selain itu, ia menganjurkan untuk menutup semua keramaian yan ada di Jakarta, seperti mall.
"Yang nongkrong dibubarkan semua, mall tutup hanya tiga hal yang menurut saya bisa buka."
"Satu adalah pasar dan minimarket sembako, kedua adalah SPBU, ketiga adalah instansi publik yaitu Polisi, TNI, rumah sakit dan fasilitas kesehatan."
"Di mana masing-masing khusus untuk SPBU dan tempat bahan pokok itu dijaga oleh militer atau polisi sehingga mencegah chaos," terangnya.
(Tribunnews.com/Nanda Lusiana Saputri)