News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Eksklusif Tribunnews

Cerita Kekhawatiran Keluarga Perawat Pasien Positif Corona

Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Rachmat Hidayat
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Afit Rianti

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA-Alsadad Rudi (31) memiliki kekhawatiran terhadap istrinya, Afit Rianti (28), yang menjadi perawat pasien positif corona atau Covid-19 di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pasar Minggu, Jakarta Selatan.

Sadad, warga Depok, Jawa Barat, memiliki kekhawatiran. IstrI tercintanya, berada di garis depan menangani wabah corona di Indonesia.  Sadad bercerita sempat mengkhawatirkan istrinya yang kelelahan melayani pasien seiring semakin banyaknya pasien covid-19."Kekhawatiran sih pasti ya. Terutama faktor kelelahan karena merawat semakin banyaknya pasien positif Covid-19," cerita Sadad, Jumat (27/3).

Namun, ia bersyukur saat ini RSUD Pasar Minggu hanya menerima pasien corona, tidak lagi pasien penyakit lain. Setidaknya ia meyakini itu bisa meringankan pekerjaan istrinya."Alhamdulillah, setidaknya istri saya bisa lebih fokus dan ringan pekerjaannya," kata dia.

Sadad memiliki keluarga kecil, dengan seorang anak yang baru berusia 10 bulan. Karena itu putranya masih memerlukan Air Susu Ibu (ASI).

Baca: Update 28 Maret: Pasien Positif Virus Corona yang Meninggal Dunia di Indonesia Tembus 102 Orang

Selama merawat pasien positif corona, menurut Sadad, istrinya diberikan tempat tinggal di salah satu hotel di Jakarta, selama menangani pasien positif corona atau Covid-19.

"Tapi fasilitasnya tidak ada kulkas yang ada freezer-nya buat nyimpan ASI. Padahal kan' itu penting buat nyimpan ASI bagi tenaga medis yang masih menyusui," Sadad menjelaskan.

Sebetulnya ada pasokan makanan, yang merupakan bentuk bantuan dari warga. Tapi bantuan hanya dikirimkan ke salah satu hotel."Semua bantuan makanan dari warga dikirimnya ke Grand Cempaka saja. Tidak ada yang ke Arcici. Mungkin karena orang-orang belum tahu kalau ada tenaga kesehatan juga di Arcici," cerita Sadad.

Stok APD untuk Sepekan
Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Daeng M Faqih menuturkan stok APD untuk tenaga kesehatan kian menipis.Bahkan, di sejumlah rumah sakit yang menjadi rujukan bagi pasien Covid-19 stok APD dikabarkan hanya dapat bertahan untuk sepekan ke depan.

Dibutuhkan banyak bantuan dari berbagai pihak untuk mencukupi kebutuhan APD dalam menangani perawatan pasien Covid-19. "Laporan kawan-kawan di lapangan begitu. Ada yang mengatakan persediaan APD di rujukan hanya bisa bertahan seminggu atau tujuh hari kedepan," tutur Daeng melalui keterangan tertulisnya.

"Jadi memang harus terus mendapatkan suplai dan distribusi yang baik," sambungnya. Daeng menegaskan, diperlukan kerja sama dari seluruh pihak untuk menangani wabah Covid-19.

Baca: Total Pasien Positif Virus Corona di Indonesia Menjadi 1.155 Kasus, Berikut Rinciannya

"Kita semua yang menghadapi harus bergotong royong, jadi tidak hanya pemerintah tapi semua pihak membantu," imbuh Daeng.

Ketua Umum Persatuan Perawat Nasional Indonesia, Harif Fadhillah sebelumnya mengungkap, salah satu tenaga kesehatan yang bertugas di RS Persahabatan, yang menjadi rumah sakit rujukan nasional penanganan virus corona (COVID-10), mendapat perlakukan tidak menyenangkan.

"Sejak tahu RS Persahabatn rujukan nasional COVID-19 walaupun perawat tidak menangani COVID-19, bukan bekerja di ruang isolasinya mereka diminta tidak kost di situ," kata Harif.

Laporan terkait adanya perawat yang diusir dari kostannya itu diterima pihak Persatuan Perawat Nasional beberapa waktu lalu.

Baca: Mobil Morris Akhirnya Jatuh ke Tangan Denny Cagur, Baim Wong ke Raffi Ahmad: Kan Gw Duluan yang Mau!

Saat ini perawat yang disuir dari kostannya itu, sementara waktu terpaksa mengungsi di Rumah Sakit Persahabatan."Sehingga perawat dan dokter itu sekarang yang saya dapat informasinya dan sudah saya tanya kembali mereka sedang menginap di rumah sakit," ucap Harif.

Baca: Sinopsis Lengkap Film Blood Father Tayang Bioskop Trans TV Malam ini Pukul 21:00 WIB

Harif menyebutkan pihak rumah saki sedang berkoordinasi mencari tempat tinggal yang layak untuk perawat yang diusir."Sementara ini pihak rumah sakit sedang mencarikan tempat ya," ungkap Harif.

Selain dari lingkungan tempat tinggal, ada beberapa stigma negatif lainnya yang diterima perawat terkait COVID-19 seperti sulit mendapatkan perawatan maupun stigma negatif dari keluarga.Namun Hanif mengatakan itu baru kabar mulut ke mulut saja, ia harus melakukan konfirmasi lebih detil lagi.

"Saya sedang konfirmasi misalnya perawat yang satu ruanan dengan perawat yang positif berobat ke rumah sakit lain, enggan diterima menerima jadi stigma dari tenaga kesehatan dan ada anak dan suami yang merasa khawatir tapi saya masih konfirrmasi tapi kalau rs persahabatn sudah betul ada," ujarnya. 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini