BIN Donasikan Alat Kesehatan dan APD untuk Tenaga Medis RSUP Persahabatan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Sifat gotong royong dalam menghadapi wabah Covid-19 ditunjukkan Badan Intelijen Negara (BIN) melalui penyerahan bantuan alat kesehatan dan alat perlindungan diri (APD) untuk tenaga medis RSUP Persahabatan Jakarta.

Dalam sebuah tayangan video milik Badan Intelijen Negara, pegawai BIN melakukan serah terima alat kesehatan dan APD ke perwakilam RSUPS Persahabatan.

Rincian bantuan yang diberikan BIN ke RSUP Persahabatan antara lain catridge and collection kit sebanyak 2.000 buah, PCR biomolekuler dua buah, ventilator 5 buah, digital rontgen sebanyak dua pieces.

Kemudian, alat pelindung diri sebanyak 500 buah, masker N95 sebanyak 300 dus, sarung tangan kesehatan sebanyak 500 dus, dacron SWAB sebanyak 10.000 buah, serta cloroquine sebanyak 10.000 buah.

Direktur RSUP Persahabatan Rita Rogayah mengaku sangat gembira dengan humanisme dan gotong royong yang ditunjukkan BIN.

Baca: Korban Meninggal Makin Banyak, Petugas TPU Tegal Alur Gunakan Alat Berat untuk Gali Makam

Pihaknya berharap, bantuan ini dapat menambah semangat tenaga medis untuk menghadapi wabah ini.

“Bantuan ini sangat dibutuhkan tenaga medis agar dapat lebih maksimal dalam penanganan COVID-19,” kata Rita di acara serah terima bantuan, Minggu 5 April 2020.

Baca: Benarkah Mengonsumsi Vitamin C Dosis Tinggi Efektif untuk Tangkal Virus Corona?

Rita berharap masyarakat luas juga berperan aktif menangatasi penyebaran wabah tersebut, baik melalui langkah preventif di lingkungan kerja maupun pemberian bantuan kepada para tenaga medis.

Dia mengatakan, semakin merebak atau tidak wabah ini sangat tergantung kepada peran masyarakat.

RSUP Persahabatan yang berada di Jakarta Timur merupakan salah satu rumah sakit rujuan pemerintah dalam menanggulangi virus Corona (Covid-19).

Total pasien positif corona yang dirawat di RSUP Persahabatan hingga saat ini mencapai 75 orang.

Sebanyak 22 orang diantaranya dinyatakan sembuh dan sudah dipulangkan di rumah masing-masing. Sedangkan jumlah pasien yang meninggal akibat virus ini sebanyak 16 orang.