TRIBUNNEWS.COM - Andi Taufan Garuda Putra mengundurkan diri dari posisi Staf Khusus Presiden Jokowi pada Jumat (24/4/2020).
Mundurnya Andi Taufan dari jabatan staf khusus presiden ini mendapat respons yang beragam dari sejumlah pihak.
Ketua DPP PKS, Mardani Ali Sera hingga Pakar Tata Hukum Negara, Refly Harun ikut menanggapi mundurnya Andi Taufan.
Sebelum Andi Taufan, Adamas Belva Devara juga mundur dari posisi Staf Khusus Presiden.
Baca: Sebut Andi Taufan Makelar Kasus Corona, Rocky Gerung Gamblang Sarankan Istana Jadi ODP, Kenapa?
Baca: Stafsus Belva dan Andi Taufan Mundur, Pengamat: Yang Masih Menjabat di Perusahaan Lebih Baik Mundur
Berikut Tribunnews.com rangkum atas tanggapan dari sejumlah pihak:
Mardani Ali Sera
Mardani Ali Sera menanggapi pengunduran diri dua Staf Khusus Milenial Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Ia mengatakan, pengunduran diri Andi Taufan dan Belva Devara menunjukkan bahwa ada persoalan sejak awal dalam pengangkatan mereka.
Taufan merupakan CEO PT Amartha Mikro Fintek.
Sedangkan Belva merupakan CEO Ruangguru.
"Ini menunjukkan bahwa pengangkatan stafsus punya banyak catatan," ungkap Mardani, Jumat (24/4/2020), dilansir oleh Kompas.com.
Mardani Ali juga mengapresiasi langkah Andi Taufan dan Belva memilih mengundurkan diri.
Namun, ia menambahkan, harus dipastikan pula apakah pengunduran diri keduanya tanpa tekanan.
"Apresiasi. Perlu dicek apakah ada tekanan," kata dia.
Baca: Belva Devara dan Andi Taufan Mundur dari Stafsus Presiden Bisa Jadi Contoh Bagi Pejabat Pemerintah
Baca: Pengamat: Kasus Belva Devara dan Andi Taufan Harus Jadi Pelajaran Bagi Jokowi Memilih Stafsus
Refly Harun
Refly Harun turut mengomentari mundurnya Staf Khusus Milenial Presiden Jokowi, Andi Taufan.
Hal itu diungkapkan dalam video yang diunggah di kanal YouTube Refly Harun pada Jumat (24/4/2020).
Dalam video tersebut, Refly Harun sempat membacakan surat pengunduran Andi Taufan.
Refly Harun juga menyorot pernyataan Andi Taufan soal pujian kepada Jokowi.
"Nah itu salah satu penggalan surat yang disampaikan Andi Taufan Garuda Putra kepada Presiden Jokowi."
"Tidak lupa ia memuji Presiden Jokowi sebagai sosok yang pekerja keras, punya komitmen, ya jelaslah," terang Refly.
Menurutnya sudah pasti presiden akan berkomitmen dan bekerja keras namun hal yang bisa dikritik adalah terkait kebijakannya.
"Kalau tidak punya komitmen dan bekerja keras bagaimana mungkin Pak Jokowi bisa jadi presiden," ujarnya.
Baca: Bersyukur atas Adanya Wabah Virus Corona, Luna Maya: Aku Kena Musibah, Orang Nganggepnya Hina, Jelek
Baca: Mahfud MD: Larangan Mudik Berlaku di Seluruh Indonesia, Bukan Hanya Wilayah PSBB
Surat Terbuka Andi Taufan
Pengunduran diri Andi Taufan dari jajaran stafsus milenial diumumkan dalam sebuah surat terbuka yang ditandatanganinya pada Jumat (24/4/2020).
Surat pengunduran diri tersebut telah dikonfirmasi dan dibenarkan oleh Andi Taufan.
"Perkenankan saya untuk menyampaikan informasi pengunduran diri saya sebagai Staf Khusus Presiden Republik Indonesia yang telah saya ajukan melalui surat pada 17 April 2020 dan kemudian disetujui oleh Bapak Presiden," tulis Andi dalam surat tersebut, dikutip dari Kompas.com.
Pengunduran diri Andi Taufan dibuat semata-mata dilandasi keinginan yang tulus untuk dapat mengabdi secara penuh pada pemberdayaan ekonomi masyarakat.
Terutama bagi usaha mikro dan kecil.
Andi Taufan mengaku sangat bersyukur dan berterima kasih kepada presiden atas kepercayaan, pelajaran, dan nilai-nilai yang diberikan.
"Dalam kurun waktu tersebut, saya menyaksikan sendiri bagaimana beliau adalah sosok pemimpin teladan yang bekerja keras dengan tulus dan penuh dedikasi demi kebaikan seluruh masyarakat dan masa depan Indonesia," kata Andi.
Andi Taufan juga mengaku tak luput dari berbagai kekurangan.
"Untuk itu, saya sekali lagi mohon maaf dan akan berusaha semaksimal mungkin untuk menjadi lebih baik," kata dia.
Diketahui Andi Taufan tersandung polemik terkait konflik kepentingan.
Hal itu setelah ia menyurati camat dengan menitipkan perusahaannya PT Amarta Fintech dalam penanggulangan virus corona (Covid-19).
Bocornya surat tersebut ke publik membuat Andi Taufan meminta maaf.
Andi Taufan mengaku telah menarik surat yang dimaksud.
(Tribunnews.com/Indah Aprilin) (Kompas.com/Tsarina Maharani/Ihsanuddin)