Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas angkat bicara perihal viralnya surat dari takmir Masjid Al-Mubarok mengenai rencana aksi pembongkaran masjid di Banyumas, Jawa Tengah karena adanya seruan ibadah di rumah di tengah pandemi corona.
"Kesimpulan saya hal itu terjadi karena ketidaktahuan dan kelemahan dalam memahami ajaran agama," ujar Anwar, ketika dihubungi Tribunnews.com, Sabtu (2/5/2020).
Imbauan dari pemerintah, kata dia, dilatarbelakangi oleh adanya wabah covid-19 yang menular dan sudah banyak menelan korban jiwa.
Selain itu imbauan tersebut juga dilakukan demi kebaikan semua pihak. Menurut Anwar, hal inilah yang kurang dipahami.
"Dan melakukan imbauan itu juga tidak melanggar ajaran agama, malah juga melaksanakan ajaran dari agama Islam itu sendiri. Dimana kita dilarang untuk melakukan tindakan yang akan mencelakakan diri kita sendiri dan orang lain," kata dia.
Anwar menilai pernyataan yang keluar dari takmir masjid untuk membongkar masjid itu adalah bentuk kekecewaan dari yang bersangkutan.
"Itu hanya letupan kekecewaan mereka terhadap imbauan tersebut. Karena seperti kita ketahui masjid adalah tempat untuk sholat bagi kaum muslimin dan itu merupakan perintah dari agama lalu tiba-tiba kok dilarang. Jadi kita bisa memahaminya," tandasnya.
Sebelumnya diberitakan, viral surat yang berisi rencana pembongkaran Masjid Al-Mubarok di Desa Klapagading Kulon, Kecamatan Wangon, Kabupaten Banyumas, karena seruan ibadah di rumah di tengah pandemi Corona.
Takmir Masjid Al-Mubarok, Vuad W Nugroho, telah memberikan klarifikasi. Momen tersebut direkam dan videonya beredar di aplikasi percakapan. Dalam video tersebut Vuad tampak duduk, mengenakan masker dan berpeci.
"Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh. Saya sampaikan surat pernyataan hasil klarifikasi hari ini. Nama, Vuad W Nugroho. Menyatakan dengan sebenarnya bahwa surat yang saya buat hanya merupakan bentuk ekspresi menyampaikan aspirasi kebijakan pemerintahan yang ada," kata Vuad.
Takmir Minta Maaf
Takmir masjid di Desa Klapagading Kulon, Kecamatan Wangon, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah batal melakukan pembongkaran masjid.
Sebelumnya, sebuah surat rencana pembongkaran masjid viral di media sosial.