Setiap pasien yang baru masuk langsung terhubung koneksi internet, berkecepatan luar biasa.
Urusan membuang sampah, pasien tinggal menaruh di tempat sampah yang sudah disediakan di depan ruangan.
Namun untuk kebersihan ruangan, seperti ngepel dan menyapu diserahkan kepada mamsing-masing penghuni.
Pasien wanita, biasanya sejak pagi sudah membuka pintu ruangan, menyapu lantai, bahkan beberapa orang rela menyapu koridor meskipun hanya satu meter jauhnya.
Dari segi fasilitas di wisma, pasien jarang komplain atau mengeluh, meskipun dapur tak bisa digunakan karena tak disediakan alat dapur dan bahan bakarnya.
Keluhan kecil muncul dari seorang pasien dinyatakan positif berdasar rapid test di Bandara Soekarno-Hatta sepulang dari Vietnam.
Kartu tanda penduduknya (KTP) belum dikembalikan.
"Saya sudah memintanya, tapi jawaban petugas KTP memang ditahan. Saya sih nggak masalah, asal jangan hilang. Kalau hilang kan repot ngurus KTP saat pandemi seperti sekarang ini," katanya.
Ia mengaku bingung, karena pasien lain hanya diminta KTP saat di UGD, kemudian langsung dikembalikan.
Baca: Agar Badan Tak Lemas atau Terasa Berat untuk Beraktivitas di Bulan Puasa, Terapkan Tips Berikut Ini
Kelucuan Kecil
Di antara para perawat koordinasi belum solid betul. Ada seorang pasien bertanya kapan dilakukan tes swab, kemudian dijawab menunggu perintah dokter.
Esoknya, dua orang perawat yang berbeda terheran-heran mengapa sang pasien belum tes swab, karena menurut mereka begitu masuk langsung tes swab.
Kedua petugas itu langsung mengantar pasien ke lantai dasar untuk dilakukan tes swab.
Seorang pasien yang baru swab mengaku baru masuk Wisma Atlet Jumat (1/5/2020) pagi dan pukul 10.00 sudah tes swab.