Laporan Wartawan Tribunnews.com, Larasati Dyah Utami
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil menteri agama (Wamenag) Zainut Tauhid Sa'adi mengimbau kepada masyarakat untuk memaknai puasa kali ini sebagai awal mencari jati diri kemanusiaan.
Apalagi, puasa kali ini berbeda dengan puasa sebelumnya karena penyebaran virus corona (Covid-19).
"Bulan suci Ramadan sering disebut sebagai momentum untuk mengintropeksi diri atau muhasabah," ujar Zainut Tauhid dalam kajian daring, Senin (4/5/2020).
Baca: Wanita Muda Tergeletak Tanpa Busana di Kamar Hotel Jakarta Barat, Tubuhnya Penuh Luka Tusukan
Baca: Prank YouTuber Ferdian Paleka Buat Kirana Larasati Buka Suara: Aib bagi Kemanusiaan, Memalukan!
"Kita harus merenung dan mengingat kembali kekuasaan Allah SWT," lanjutnya.
Wamenag menjelaskan ibarat sebuah mobil, puasa adalah momen untuk memperbaiki komponen mobil yang rusak.
"Puasa itu saat waktu dimana mobil turun mesin untuk meneliti dan memeriksa, sekaligus memperbaiki berbagai onderdil yang rusak," ujarnya
Wamenag juga menuturkan puasa kalau diibaratkan perangkat komputer merupakan waktu dimana untuk memulai kembali proses setelah komputer dimatikan.
"Proses tersebut sangat penting, karena restart itu bisa disebut langkah untuk mengintegrasikan kembali antara software atau rohani kita dan hardware atau jasmani agar dapat terkoneksi secara baik dan holistik," lanjutnya.
Pada puasa kali ini, ditengah pelaksanakan ibadah bulan Ramadan, Indonesia juga tengah menghadapi penyebaran wabah virus yang membuat warga harus melakukan aktivitas di rumah.
Pemerintah juga telah menerapkan kebijakan peraturan untuk melakukan pembatasan sosial, salah satunya imbauan beribadah di rumah.
"Ini penyebarannya sudah sangat luar biasa. Hampir seluruh dunia terkena wabah ini. Korbannya cukup banyak. Datangnya Covid-19 ini mengubah langkah aktivitas kehidupan manusia secara radikal," ujarnya.
Wamenag berharap puasa ditengah pandemi mampu menumbuhkan kepekaan sosial di masyarakat untuk saling membantu dan memberikan empati.
Apalagi banyak masyarakat terkena PHK.
"Puasa kali ini diharapkan mampu menumbuhkan kepekaan secara spiritual dan kepekaan sosial yang diwujudkan dalam memberikan empati dan ikut berbagi dengan saudara-saudara kita," ujar Zainut Tauhid.
"Musibah yang kita alami, musibah kemanusian yang menimpa seluruh masyarakat dunia,"
Kendati demikian tidak seperti Ramadan sebelumnya, Wamenag berharap masyarakat mematuhi imbauan pemerintah terkait pembatasan sosial.
Serta tetap bersemangat menjalankan ibadah di bulan Ramadan ditengah pandemi.
"Mudah-mudahan sampai akhir kita tetap semangat meskipun dalam situasi Covid-19," ujarnya