News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Jokowi Minta Alat Tes PCR hingga Ventilator Buatan Lokal Segera Diproduksi Secara Massal

Penulis: Isnaya Helmi Rahma
Editor: Ayu Miftakhul Husna
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam Ratas Percepatan Penanganan Corona, Senin (11/5/2020).

TRIBUNNEWS.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta industri dalam negeri untuk dapat segera memproduksi alat kesehatan terkait penanganan virus corona (Covid-19) secara massal.

Jokowi menuturkan Kementerian Riset dan Teknologi Nasional (Ristek)/Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) telah mampu mengembangkan alat tes PCR, ventilator hingga  mobile laboratorium biosafety level 2  (mobile BSL-2).

Hal ini disampaikan Jokowi saat membuka Rapat Terbatas (Ratas) “Percepatan Penanganan Pandemi Covid-19” yang dikutip dari siaran langsung Kompas TV, Senin (11/5/2020).

"Saya menerima laporan dari Kementerian Ristek dan BRIN yang telah berhasil mengembangkan PCR tes kit, kemudian non PCR Diagnostik tes, ventilator, serta mobile BSL-2 ," ujar Jokowi.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat memimpin rapat terbatas (Tangkap layar channel YouTube KompasTV)

Lebih lanjut, Kepala Negara ini meminta agar alat kesehatan tersebut dapat diproduksi secara massal. 

Sehingga dengan adanya pasokan dari dalam negeri membuat Indonesia tak perlu lagi bergantung dengan negara lain terkait alat untuk penanganan Covid-19 itu. 

"Saya minta inovasi-inovasi yang telah dilakukan mulai kita bisa produksi secara massal, sehingga kita tidak tergantung lagi dengan produk-produk impor dari negara lain," tegasnya.

Ia berharap hal ini dapat terwujud dalam akhir bulan ini. 

"Kita harapkan nanti paling tidak akhir Mei atau awal Juni sudah bisa diproduksi," sambung Jokowi. 

Sementara itu, Jokowi juga mengaku telah mendapat laporan terkait kemajuan signifikan dalam pengujian plasma darah untuk terapi pasien Covid-19. 

Baca: 3 Poin Penting yang Disampaikan Jokowi dalam Ratas, Tes PRC hingga Pengembangan Vaksin

Baca: BREAKING NEWS - Jokowi: 34 Ribu WNI Pekerja Migran Bakal Pulang ke Indonesia pada Mei-Juni

"Saya melihat sudah ada kemajuan dalam pengujian plasma yang rencananya ini akan dilakukan uji klinis berskala besar di beberapa rumah sakit dan juga stem cell untuk menggantikan jaringan paru yang rusak," ungkap Jokowi. 

Tak hanya itu, kemajuan siginifikan juga terlihat pada penelitian  Genome Sequencing (pemetaan mutasi virus).

"Kemajuan signifikan juga terjadi pada penelitian Genome Sequencing," ujarnya.

"Ini tahapan yang sangat penting dalam menuju tahap berikutnya dalam menemukan vaksin yang sesuai dengan negara kita," jelasnya. 

Jokowi meminta agar inovasi dan hasil riset terkait penanganan Covid-19 ini dapat didukung secara penuh.

"Saya minta tadi seluruh riset dan inovasi tadi ini didukung penuh proses-proses perizinannya dipercepat dan disambungkan dengan industri, baik itu dengan BUMN maupun swasta," tegasnya. 

Jokowi Sebut Pengujian Spesimen Saat Ini Belum Sesuai Target

Sebelumnya Jokowi mengaku telah mendapatkan laporan terkait pelaksanaan pengujian spesimen terkait virus Corona (COVID-19) menggunakan metode polymerase chain reaction (PCR).

Menurut Presiden Jokowi, jumlah pengujian spesimen per hari masih jauh dari target.

Sebagai informasi, Jokowi sebelumnya menargetkan pengujian spesimen melalui PCR yakni 10 ribu sampel per hari.

 Jokowi menyebut dari laporan yang didapat kemampuan pengujian saat ini masih 4-5 ribu per hari.

"Saya baru mendapatkan laporan bahwa kemampuan pengujian spesimen untuk PCR sekaranng ini sudah mencapai 4 - 5 ribu sampel per hari," kata Jokowi.

Baca: Cara Jokowi Melepas Rindu Dengan Kedua Cucunya di Tengah Pandemi Virus Corona

Baca: Pengujian Spesimen Baru Terlaksana 4-5 Ribu per Hari, Jokowi: Masih Jauh dari Target

"Saya kira ini masih jauh dari target yang saya berikan sebelumnya yakni 10.000 sampel per hari," tegasnya.

Lebih lanjut Jokowi mengungkapkan telah ada 104 laboratorium yang digunakan untuk pengujian spesimen terkait Covid-19.

"Data dari gugus tugas sekarang ini sudah ada 104 lab yang sudah masuk dalam jaringan lab Covid-19," ujarnya.

Dari jumlah tersebut Jokowi menuturkan baru ada 53 laboratorium yang telah melaksanakan pemeriksaan.

Kendati demikian, ia meminta agar laboratorium tersebut dapat berjalan secara maksimal. 

Baca: Penelitian Dosen Unair Prediksi Penularan Virus Corona Mereda di Awal Agustus

"Saya ingin dipastikan bahwa lab-lab tersebut berfungsi maksimal, meskipun dari 104 tadi 53 lab rujukan sudah melakukan pemeriksaan," ucap Jokowi. 

"Sementara sisanya 51 lab rujukan belum melakukan pemeriksaan," sambungnya. 

Dalam kesempatan itu, Jokowi juga menyinggung terkait Sumber Daya Manusia (SDM) serta alat pengujian spesimen yang dinilai masih kurang.

"Saya lihat terutama kesiapan SDM yang terlatih ini harus diperhatikan lagi," tegasnya.

"Juga yang berkaitan dengan maslaah di alat pengujian yang masih kurang, terutama untuk reagen PCR, RNA dan VTM," ungkapnya.

Ia pun meminta agar masalah tersebut dapat diselesaikan dalam minggu ini. (*)

(Tribunnews.com/Isnaya)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini