News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Eksklusif Tribunnews

Jamu Anti Corona ala Arief Poyuono: Ramuan Kembang Lawang

Editor: Rachmat Hidayat
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Arief Poyuono saat ditemui tim Tribunnews.com di Kawasan Bekasi, Jawa Barat, Selasa (12/5/2020). Dalam kesempatan tersebut Arief Poyuono menceritakan tentang warisan dari orangtuanya mengenai ramuan-ramuan jamu yang diperolehnya sehingga dirinya memproduksi jamu anti virus corona. Tribunnews/Jeprima

Kalau kita bisa budidayakan Kembang Lawang petani bisa untung banyak. Penampung Kembang Lawang ini banyak kalau dilihat dari pasarnya.

Apa yang ada lakukan setelah tahu Kembang Lawang efektif menangkal Covid-19?
Saya menghubungi banyak pengusaha, supaya memproduksi Kembang Lawang ini untuk konsumsi masyarakat. Bisa diproduksi jadi obat atau sirup atau rebusan.

Kemudian saya kirim juga ke Mendagri Tito Karnavian, yang kemudian merespon dengan menjawab Kembang Lawang ini bumbu kari. Banyak makanan India mengandung Star Anise ini.

Contohnya, 700 warga India di Wuhan kemarin itu diduga kebal Covid-19 karena mengkonsumsi makanan berisi kandungan Kembang Lawang ini.

Kemudian saya cerita kepada beliau, bahwa menurut riset internasional kembang Lawang itu merupakan salah satu bahan yang kerap digunakan untuk vitamin flu yang hari ini dipakai di seluruh dunia untuk mengobati Covid-19.

Sekarang pun terbukti ampuh di Indonesia. Di Indonesia jumlah pasien sembuh kian banyak setelah diberikan Tamiflu ini, yang 90 persen kandungannya berasal dari Kembang Lawang ini.

Sejak kapan memproduksi ramuan Anti Virus Corona?

Sejak Covid-19 mulai ada di Indonesia. Itu saya punya inisiatif agar jamu Anti Corona ini diproduksi. Memproduksinya bareng istri, juga dibantu keponakan saya yang namanya Robby.

Memproduksi ramuan Anti Virus Corona ini untuk komersil atau dibagikan gratis?
Ada yang untuk komersil, ada yang gratis. Karena ini produksi juga merupakan bisnis, tidak
selalu bisa membagikan gratis. Kalau saya bagi-bagi gratis itu ada hitungannya sendiri.

Memang kami sedang ada cita-cita bikin toko jamu lagi. Istri saya itu khususnya, karena dia memang dagang jamu. Dia kepingin punya toko jamu lagi, meneruskan tokonya mama saya, yang pernah ada gitu mau dibikin lagi.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini