TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Kemendikbud, Iwan Syahril memastikan, pihaknya tidak akan melakukan pengunduran tahun ajaran baru.
Iwan mengatakan, saat ini pihaknya masih mengkaji model pembelajaran yang akan diterapkan apakah melalui daring atau kembali melalui tatap muka.
"Kita sering kali mendapatkan pertanyaan kapan sekolah dibuka, tahun ajaran mau diundur atau
bagaimana. Oke kalau tahun ajaran tetap, kita tidak ada rencana mengubah tahun ajaran tapi apakah
kemudian akan tetap online atau bagaimana," ujar Iwan saat diskusi daring, Rabu (13/5/2020).
Menurut Iwan, di tengah pandemi corona ini segala sesuatunya memiliki dinamika yang sangat cepat.
Sehingga dibutuhkan pertimbangan yang matang untuk menentukan proses belajar mengajar di tanah
air.
Iwan mengatakan, saat ini kemungkinan besar proses belajar mengajar secara langsung akan dimulai pada Juli mendatang.
Meski begitu, pihaknya masih terus memperhatikan perkembangan penyebaran
corona di Indonesia.
"Yang kami tahu pada saat ini diperkirakan Juli sudah oke ya, tapi siapa yang bisa memprediksi Covid-
19 ini, mau oke atau enggak," ucap Iwan.
Iwan menyontohkan, Korea Selatan yang telah melakukan kegiatan kembali setelah dinyatakan aman
dari corona, ternyata mendapatkan gelombang kedua penyebaran corona.
Hal tersebut menjadi pertimbangan, sehingga Kemendikbud akan terus membuat asessmen untuk menentukan arah
kebijakan pendidikan.
"Ini merupakan sesuatu yang harus kita terus berdinamika untik asses tentang bagaimana baiknya
tentang Covid-19 ini," kata Iwan.
Baca: Alasan Haru Ashraf Sinclair Tak Putus Sedekah: Saya Bukan Ahli Ibadah, Tapi Ingin Bertemu Rasul
Baca: Salat Idulfitri di Rumah Saja, Menteri Agama:Teladan Rasulullah SAW, Tak Pernah Tinggalkan Salat Id
Baca: Tips Kembangkan Lingkungan Belajar dari Rumah, Orangtua Harus Tahu
Sebelumnya diberitakan, Kemendikbud berencana melakukan pembukaan kembali sekolah pada bulan
Juli mendatang. Plt. Dirjen PAUD Dikdasmen, Hamid Muhammad mengatakan, pembukaan sekolah
hanya diutamakan untuk wilayah yang telah dinyatakan bebas dari penyebaran virus corona.
"Masih dijajaki kemungkinannya, terutama untuk daerah yang sudah dinyatakan aman dari Covid-19
oleh otoritas kesehatan," ujar Hamid kepada Tribunnews.com, Sabtu (9/5). (fahdi/tribunnetwork/cep)