Laporan Wartawan Tribunnews.com, Igman Ibrahim
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kabid Humas Polda Papua Kombes Ahmad Mustofa Kamal mendesak pelaku penyerangan pos polisi 99 Ndeotadi Distrik Bogobaida Kabupaten Paniai Papua menyerahkan diri kepada pihak kepolisian.
Selain itu, Mustofa juga meminta pelaku penyerangan mengembalikan senjata api yang dirampas dari petugas kepolisian.
"Kami meminta kepada para pelaku untuk segera menyerahkan diri dan mengembalikan senjata inventaris milik Pospol 99 Polres Paniai," kata Mustofa kepada Tribunnews, Minggu (17/5/2020).
Mustofa mengatakan, pihak kepolisian telah mengantongi identitas pelaku penganiayaan dan perampasan senjata api inventaris Pospol.
Atas dasar itu, pihaknya juga akan terus melakukan pengejaran terhadap pelaku.
Di sisi lain, ia juga telah melakukan pendekatan dengan tokoh masyarakat Papua agar pelaku bisa menyerahkan diri kepada pihak kepolisian.
"Kami juga meminta bantuan kepada para tokoh untuk dapat membantu melakukan pendekatan terhadap para pelaku. Saat ini situasi di Distrik Bogobaida masih aman dan kondusif," ujarnya.
Baca: 40 Tahanan di Polresta Jayapura Reaktif Rapid Test, 11 Diantaranya Positif Covid-19
Kronologis
Diberitakan sebelumnya, Pos Polisi 99 Ndeotadi Distrik Bogobaida Kabupaten Paniai Papua diserang sekelompok orang, Jumat (15/05/2020) sekitar pukul 22.23 WIT.
Seorang anggota Polisi yang bertugas di pos dianiya. Sejumlah senjata dirampas para penyerang.
Pihak Kepolisian mengklaim sudah mengantongi identitas para pelaku penyerangan.
Kepala Bidang Humas Polda Papua Kombes Ahmad Mustofa Kamal mengatakan, pihaknya sudah mengetahui identitas para pelaku.
"Anggota di lapangan telah mengantongi indentitas salah satu pelaku penganiayaan dan perampasan senjata api inventaris Pospol," ujar Kamal, Sabtu (16/5/2020).
Mengenai kronologis kejadian, kata Kamal, saat terjadi penyerangan, anggota yang tinggal di pos hanya satu orang.
Baca: BREAKING NEWS: Tiga Warga Timor Tengah Utara Tewas Tergelincir ke Dalam Sumur
"Sebelum kejadian, tiga personel anggota Pospol 99 atas nama Briptu Irvan, Bripda Ganda, Bripda Aldi sedang melaksanakan kegiatan tatap muka bersama masyarakat bertempat di salah satu rumah warga masyarakat, sehingga pada saat itu anggota yang menjaga kantor Pospol 99 adalah Briptu Kristian Paliling," ungkapnya.
Sekelompok orang kemudian mendatangi Pos Polisi dan melakukan penyerangan serta perampasan senjata.
"Pada saat Briptu Cristian Paliling sedang berada di Pospol 99 tiba-tiba datang sejumlah masyarakat dan langsung melakukan penganiayaan terhadap korban serta merampas Senjata Api inventaris Pospol 99 tersebut," papar Kamal.
Briptu Kristian tak berdaya dikeroyok para pelaku.
"Atas kejadian tersebut korban mengalami luka-luka dan para pelaku membawa kabur senjata api inventaris milik Pospol 99," kata Kamal.
Menurut Kamal, pasca kejadian, tepatnya hari ini Kapolres Paniai AKBP A. Wakhid P. Utomo langsung meninjau ke TKP untuk dilakukan penyelidikan awal dan mengevakuasi korban.
"Dari hasil penyelidikan, didapati bahwa senjata api yang dirampas berjumlah 3 pucuk. Sedangkan korban Briptu Kristian telah diterbangkan ke Nabire menggunakan helikopter untuk mendapatkan pertolongan medis di RSUD Nabire," jelasnya.
Baca: Banyak Pabrik akan Direlokasi ke Asia Tenggara, Indonesia Berpeluang Melalui RUU Cipta Kerja
Briptu Kristian Paliling tiba di langsung dievakuai ke Nabire dengan menggunakan pesawat Helly PK - USS9.
"Korban kini sedang dirawat RSUD Nabire," tutur Kamal.
Barang inventaris Pospol 99 yang dirampas para pelaku pelaku, 1 pucuk senjata api jenis AK 47, 2 pucuk senjata api jenis SS 1 V1.