Sebelumnya, Pemprov Bali juga memberikan isyarat akan menerapkan kebijakan new normal dengan membuka akses masuk Warga Negara Indonesia (WNI) maupun Warga Negara Asing (WNA) lewat Bandara International I Gusti Ngurah Rai.
Baca: Presiden Jokowi Dipastikan Tak Menggelar Open House Idul Fitri Besok
Namun dilakukan seleksi yang sangat ketat terhadap mereka yang akan masuk ke Bali. Baik itu WNI atau WNA karena semuanya berpeluang menjadi carrier Covid-19.
"Kita sepakat Bali segera pulih, tapi juga harus sepakat untuk melakukan seleksi ketat terhadap orang yang masuk Bali," ujar Dewa Indra pada konferensi pers sehari sebelumnya, Kamis (21/5/2020).
Seleksi ketat itu diterapkan dengan pemberlakuan wajib hasil swab PCR negatif bagi orang yang masuk Bali.
"Uji swab dengan metode PCR merupakan filter yang kuat. Selama ini kita gunakan rapid test, hasilnya tidak memberikan keyakinan penuh," tandasnya.
Akses Internet
Adanya wacana new normal atau tatanan kehidupan baru di tengah-tengah pandemi Covid-19 diprediksi membuat gaya hidup masyarakat akan berubah drastis.
Wakil Ketua Komisi VI DPR RI, Gde Sumarjaya Linggih alias Demer menilai untuk menghadapi gaya hidup tersebut harus benar-benar dipersiapkan dengan baik.
"Ya saya pikir new normal mengubah tradisi masyarakat itu berubah, sudah keenakan seperti webinar di rumah sambil ngopi, sambil santai, materi bisa didapat, sama lah kaya datang di seminar langsung," katanya di kediamannya di Denpasar, Jumat (22/5/2020).
Baca: 4 Resep Opor Ayam untuk Hidangan Lebaran, Cara Membuatnya Hanya 1 Jam
Salah satu sektor yang sudah pasti akan berubah drastis yaitu sektor investasi dan perdagangan.
Menurutnya, kegiatan tersebut dipastikan sebagian besar akan melalui jalur online, sehingga pemerintah harus menggenjot jaringan internet semakin cepat dan merata di seluruh Indonesia.
"Apalagi, tingkat kecepatan internet akan terus bertambah, online juga mempercepat bisnis, dan sekarang persaingan ketat, karena banyak pilihan, tetapi pangsa pasar yang mempunyai produk dan kualitas yang baik dengan harga murah itu sangat besar, baik termasuk makanan, barang-barang elektronik," katanya.
Selama ini, akses kecepatan internet masih didominasi di Jawa-Bali.
Baca: Malah Pesta Miras saat Lockdown, Wali Kota Pura-pura Meninggal saat Hendak Ditangkap Polisi
Hal ini membuat pihaknya meminta pemerintah untuk menggenjot pembangunan kabel fiber optik dan proyek-proyek tower internet di wilayah Indonesia Timur.