TRIBUNNEWS.COM - Plt Dirjen Paud Pendidikan Dasar dan Menengah Kemendikbud, Hamid Muhammad mengatakan bahwa tahun ajaran baru akan dimulai pada bulan Juli.
Namun, itu bukan berarti siswa akan kembali belajar di sekolah seperti sedia kala.
Karena untuk sejumlah daerah yang berzona merah dan kuning, potensi penyebaran Covid-19 masih dianggap tinggi.
Sehingga, dikhawatirkan akan terjadi penularan lebih lanjut bila kegiatan belajar mengajar tetap dilaksanakan di sekolah.
Untuk itu, Hamid menegaskan agar masyarakat dapat membedakan bahwa tahun ajaran baru bukan berarti kegiatan belajar mengajar (KBM) tatap muka dimulai.
• Rumuskan New Normal di Sekolah, Asisten Kementerian PPPA: Masuk 4 Jam Sehari Tanpa Jam Istirahat
Dilansir KompasTV, Jumat (29/5/2020), Hamid mengatakan bahwa mayoritas masyarakat sering rancu memaknai tahun ajaran baru dan KMB tatap muka.
Ia meminta masyarakat untuk dapat membedakan kedua hal tersebut agar tidak terjadi kesalahpahaman.
"Tanggal dimulainya tahun ajaran baru itu berbeda dengan KBM tatap muka, tolong itu dibedakan," kata Hamid.
"Ini kadang-kadang rancu ya, bahwa tahun ajaran baru itu otomatis pembukaan sekolah untuk tatap muka," imbuhnya.
Namun, ia tidak menampik bahwa adanya kemungkinan KBM tatap muka untuk dimulai kembali.