News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Malam Ini Ada Gerhana Bulan Penumbra, tapi Tak Dapat Diamati dengan Mata Telanjang

Penulis: Wahyu Gilang Putranto
Editor: Ifa Nabila
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi bulan purnama

TRIBUNNEWS.COM - Salah satu fenomena langit di bulan Juni 2020 akan terjadi Sabtu (6/6/2020) dini hari.

Fenomena tersebut adalah Gerhana Bulan Penumbra.

Dikutip dari laman BMKG, Gerhana Bulan Penumbra akan mulai pada Sabtu pukul 00.45 WIB.

Waktu puncak Gerhana Bulan Penumbra akan terjadi pada puku 02.25 WIB.

Adapun gerhana akan berakhir pada pukul 04.04 WIB.

Baca: Fenomena Gerhana Bulan Penumbra 6 Juni, Bisakah Diamati di Indonesia? Begini Penjelasan LAPAN

Namun, Gerhana Bulan Penumbra memiliki perbedaan dengan fenomena Gerhana Bulan Umbra dan yang lain.

Ahli ilmu falak atau ilmu astronomi Islam dari IAIN Surakarta, Dr. Fairuz Sabiq, M.Si mengungkapkan proses terjadinya Gerhana Bulan Penumbra hampir tidak bisa diamati secara kasat mata.

Masyarakat perlu menggunakan teleskop untuk melihat proses Gerhana Bulan Penumbra.

"Untuk kasat mata agak susah karena sedikit sekali yang terkena bayangan buminya," ujar Fairuz kepada Tribunnews.com melalui sambungan telepon, Rabu (3/6/2020).

Ketua Labiratorium Hisab Rukyat Alhilal IAIN Surakarta tersebut mengungkapkan gerhana hanya akan terlihat samar-samar jika dilihat dengan kasat mata.

"Kalau mau lihat lebih jelas bisa menggunakan teleskop," ucap Fairuz.

Ahli ilmu falak atau ilmu astronomi Islam dari IAIN Surakarta, Dr. Fairuz Sabiq, M.Si

Fairuz mengungkapkan gerhana bulan secara umum terjadi setiap bulan purnama.

"Tapi belum tentu setiap bulan purnama terjadi gerhana," ujarnya.

Jika dilihat kasat mata, Gerhana Bulan Penumbra seperti bulan purnama pada umumnya, namun terlihat lebih redup.

Amalan Gerhana Bulan Penumbra

Sementara itu Fairuz mengungkapkan ada amalan yang diriwayatkan dilakukan Nabi Muhammad SAW jika ada fenomena gerhana.

Namun Fairuz menyebut dalam fenomena Gerhana Bulan Penumbra, ada sedikit perbedaan.

"Gerhana bulan total kan bisa dilihat secara kasat mata, ini yang nantinya ada salat gerhana dan memperbanyak zikir dan tasbih," ucapnya.

"Namun untuk gerhana penumbra ada perbedaan, ada yang menganjurkan ada yang tidak," lanjutnya.

Baca: Aceh Diguncang Gempa M 4,8 Kamis 4 Juni, BMKG: Timbulkan Kerusakan di Sabang, Tak Berpotensi Tsunami

Menurut Fairuz, kebanyakan orang tidak dapat melihat secara kasat mata.

"Jadi sebagian saja yang mengerjakan (amalan saat gerhana), bagi yang mampu melihat fenomena gerhana," ungkapnya.

Penjelasan BMKG

Sementara itu BMKG mengungkapkan Gerhana Bulan Penumbra terjadi saat posisi bulan-matahari-bumi tidak persis sejajar.

Hal ini membuat bulan hanya masuk ke bayangan penumbra bumi.

Akibatnya, saat gerhana terjadi, bulan akan terlihat lebih redupdari saat purnama.

Baca: Fenomena Langit Juni 2020: Gerhana Bulan Penumbra 6 Juni hingga Gerhana Matahari Cincin 21 Juni

Timeline proses gerhana bulan penumbra 6 Juni 2020 (BMKG)

Sementara itu BMKG mengungkapkan seluruh proses gerhana dapat dilihat di Asia.

Kemudian sebagian besar Australia bagian Barat, sebagian besar Afrika bagian Timur, dan Samudera Hindia.

Proses gerhana pada saat Bulan terbit dapat diamati di Eropa, Afrika bagian Barat, Samudera Atlantik, dan sebagian kecil Amerika Selatan bagian Timur.

Proses Gerhana pada saat Bulan terbenam dapat diamati di Asia bagian Timur, Samudera Pasifik bagian Barat, dan Australia bagian Timur.

Gerhana ini tidak akan dapat diamati di sebagian besar wilayah Amerika dan Samudera Pasifik bagian Timur.

Sementara itu Gerhana Bulan Penumbra 6 Juni 2020 ini merupakan anggota ke 67 dari 71 anggota pada seri Saros 111.

Gerhana bulan sebelumnya yang berasosiasi dengan gerhana ini adalah Gerhana Bulan Penumbra 26 Mei 2002.

Adapun gerhana Bulan yang akan datang yang berasosiasi dengan gerhana bulan ini adalah Gerhana Bulan Penumbra 17 Juni 2038.

6 Fenomena Langit di 2020

Sementara itu di tahun 2020 akan terjadi 6 (enam) kali gerhana, yaitu 2 (dua) kali gerhana Matahari dan 4 (empat) kali gerhana Bulan.

Rinciannya adalah sebagai berikut:

1. Gerhana Bulan Penumbra (GBP) 11 Januari 2020 yang dapat diamati dari Indonesia

2. Gerhana Bulan Penumbra (GBP) 6 Juni 2020 yang dapat diamati dari Indonesia

3. Gerhana Matahari Cincin (GMC) 21 Juni 2020 yang dapat diamati dari Indonesia berupa Gerhana Matahari Sebagian, kecuali di sebagian besar Jawa dan di sebagian kecil Sumatera bagian Selatan.

4. Gerhana Bulan Penumbra (GBP) 5 Juli 2020 yang tidak dapat diamati dari Indonesia

5. Gerhana Bulan Penumbra (GBP) 20 November 2020 yang dapat diamati dari wilayah Indonesia bagian Barat menjelang gerhana berakhir.

6. Gerhana Matahari Total (GMT) 14 Desember 2020 yang tidak dapat diamati dari Indonesia.

(Tribunnews.com/Wahyu Gilang P)

 
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini