Setelah menjadi lulusan terbaik Akpol 1982, ia pun sempat menduduki jabatan sebagai Kapolda.
Mulai dari Kapolda Banten, Sulawesi Tengah, hingga Sumatera Utara dan Jawa Timur.
Kemudian, kariernya semakin bersinar ketika ditarik ke Mabes Polri.
Ia pernah menjabat sebagai Wakapolri hingga Plt Kapolri.
Pada akhirnya, jabatan Pelaksana Tugas Kapolri pun membuat Badrodin Haiti resmi ditunjuk sebagai Kapolri.
Saat menjadi petinggi Polri, namanya kerap menjadi sorotan.
Hal ini tak lepas dari kisruh antara Polri dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Namun, komitmen dan langkahnya berakhir damai.
Ia dianggap berhasil meredamkan konflik memanas antara dua institusi penegak hukum itu.
Setelah pensiun, Badrodin Haiti pun rupanya dilirik perusahaan besar, yaitu.
Mulanya, sudah ada pembicaraan untuk menjadi Komisaris Utama Grab Indonesia.
Pihak Grab Indonesia bahkan sempat mengumumkan mantan Kapolri itu akan menjadi Komisaris Utama.
Namun, ujungnya Badrodin Haiti batal menjadi bos Grab Indonesia.
Melansir dari Kompas.com, hal ini disebabkan ia sebelumnya sudah diangkat menjadi bos besar di BUMN.