"Kondisi dari ginjal mengalami penurunan. Ini kita diskusikan dengan tim. Karena kalau penyebabnya adalah luka bakar yang hanya 23 persen itu tidak signifikan. Pasien ini juga tetap dalam kondisi kritis sampai kita temukan apa penyebab dari menurunnya fungsi ginjal tersebut," kata Budiman.
Budiman mengungkapkan kedua pasien korban kecelakaan helikopter MI 17 tersebut dalam kondisi sadar dan dapat berkomunikasi dengan tim dokter.
"Kedua pasien di RS Kariadi kondisinya sadar. Masih bisa kontak dengan kami," kata Budiman.
Sedangkan untuk dua prajurit lain TNI AD lain dirawat di RS Bhakti Wira Tamtama Semarang yakni Praka Rofiq dan Praka Nanang.
Sementara itu Praka Andi diketahui telah pulih setelah sebelumnya sempat pincang.
Sebelumnya Kepala Dinas Penerangan TNI AD Brigjen TNI Nefra Firdaus mengatakan pada Sabtu 6 Juni 2020 telah terjadi kecelakaan jatuh-nya Helikopter MI-17 milik TNI AD dengan nomor registrasi HA 5141.
Helikopter tersebut sedang melaksanakan misi latihan terbang di Pusat Pendidikan Penerbang AD, Semarang, Jawa Tengah, sebagai bagian dari program Pendidikan Calon Perwira Penerbang 1.
Helikopter dinyatakan dalam kondisi baik sebelum terbang, karena saat dilaksanakan Pre-flight Check tidak ditemukan hal-hal menonjol.
Selain itu, misi latihan terbang endurance pertama sebelum misi kedua juga berjalan dengan aman.
Sekitar jam 12.35 WIB helikopter tersebut melaksanakan misi latihan terbang endurance kedua dengan materi terbang Tactical Manuver.
"Dan sekitar jam 13.40 siang, Helikopter MI-17 ini jatuh di Kaliwungu, Kecamatan Kendal, Jawa Tengah. Setelah jatuh, Helikopter MI-17 ini terbakar dan menyebabkan empat orang crew meninggal dunia, sementara lima lainnya luka-luka. Korban luka-luka saat ini sudah dievakuasi ke Rumah Sakit terdekat," kata Nefra dalam keterangan resmi Dinas Penerangan Angkatan Darat pada Sabtu (6/6/2020).
Ia mengatakan penyebab jatuhnya Helikopter MI-17 TNI AD masih dalam proses investigasi.
Empat orang prajurit yang gugur pada insiden jatuhnya Helikopter MI-17 TNI AD tersebut yakni Kapten Cpn Kadek, Kapten Cpn Fredi, Kapten Cpn Y Hendro, dan Lettu Cpn Wisnu.
Sedangkan lima korban yang mengalami luka-luka yakni Lettu Cpn Vira Yudha, Praka Nanang, Praka Rofiq, Praka Supriyanto, dan Praka Andi.