Laporan Wartawan Tribunnews.com, Larasati Dyah Utami
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBNU, Helmy Faishal Zaini mengajak masyarakat untuk merawat ukhuwah dan menumbuhkan solidaritas di tengah wabah pandemi virus corona atau Covid-19.
“Tidak ada guna kita berkumpul, berbangsa, bernegara dan berorganisasi kalau tidak melahirkan 3 agenda penting. Pertama, bersedekah. Kedua, berlaku baik. Ketiga, membangun peradaban yang unggul,” ujarnya saat mengisi Webinar Nasional UIN Malang, Kamis (11/6/2020).
Baca: Pentingnya Menjaga Sikap Gotong Royong di Tengah Pandemi
Helmy mengatakan, ada banyak pelajaran yang bisa ditarik di tengah pandemi ini.
Hampir 215 negara mengalami situasi yang tidak biasa.
Bahkan, kata Helmy, Amerika Serikat (AS) yang disebut negara adidaya, gagal melakukan recovery dengan total kasusnya yang mencapai jutaan orang.
Dalam situasi ini, rentan muncul masalah sosial ditengah masyarakat, karena terjadi kesenjangan sosial.
“Terjadi kesenjangan yang luar biasa antara orang kaya dan miskin,” ujarnya.
Demonstarsi besar-besaran yang terjadi di AS karena diskriminasi kepada warga kulit hitam bernama George Floyd yang dilakukan polisi berkulit putih, salah satunya ditengarai sebagai puncak dalam mengupayakan kesetaraan hak sebagai warga bangsa dan dunia.
Sekjen PBNU tersebut menjelaskan, agama Islam mengajarkan bahwa ekonomi itu tumbuh berdasarkan konsep keadilan dan pemerataan.
Bahkan ia menjelaskan sebuah hadis yang diriwayatkan Rasulullah SAW menyebut, ‘Janganlah harta itu berputar-putar disegelintir orang dikalangan kalian’.
Dalam konteks ini, PBNU melakukan sejumlah upaya transformatif dalam membangun warga masyarakat dan menjadi agenda yang harus diperjuangakan.
“PBNU sebagai ormas keagaman memiliki 2 amanah, yaitu amanah diniyah (pengembangan agama) dan peran kemasyarakatan,” ungak Sekjen Helmy
PBNU diterangkannya telah membuat 2 kegiatan d tengah pandemi.
Pertama terkait respon yang terdiri dari 3 kegiatan yang bersifat preventif, kuratif serta menjadi jaring pengaman sosial.
Adapun kegiatan yang kedua bersifat recovery.
“PBNU telah memberikan 1 juta sembako, kepada masyarakat di nusantara. Lembaga amil zakat NU mencatat lonjakan luar biasa, bahkan di tahun ini mencapai 1,1 triliun, ini adalah dana infak zakat dan shodaqoh warga NU yang disalurkan melalui kegiatan kemanusiaan,” ungkap Helmy.
Sekjen PBNU mengatakan dalam situasi dimana masyarakat melakukan kegiatan di rumah, tentu banyak hikmah yang bisa diambil.
Baca: Kemendes: Infrastruktur dan SDM Masih Jadi Kendala di Desa
PBNU ketika menyikapai segala macam yang terkait hukum keagamaan memakai kaidah fikih bahwa menolak kemunkaran lebih diutamakan dalam mengambil manfaat
Seperti saat menghukumi umat agar melakukan sholat jumat berjamaah dan shalat Idul Fitri di rumah.