Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Analis intelijen dan keamanan Universitas Indonesia Stanislaus Riyanta mengatakan kejahatan digital akan meningkat seiring meningkatnya penggunaan teknologi untuk mendukung aktivitas work from home (WFH) dan protokol Covid-19.
"Berbagai ancaman gangguan keamanan termasuk dari kelompok trans nasional harus tetap diwaspadai. Jangan terlena hanya dengan ancaman Covid-19," ujar Stanislaus, dalam webinar 'Strategi Pengamanan pada New Normal di Masa Pandemi Covid-19 dengan Pendekatan Teknologi' yang difasilitasi Badan Usaha Jasa Pengamanan SIGAP, Jumat (12/6/2020).
Baca: Kapolri dan Panglima TNI Tinjau Fasilitas dan Bagikan 5 Ton Beras di RSKI Pulau Galang
Stanislaus meminta agar penerapan teknologi sebagai upaya baru mengganti kebiasaan lama perlu diwaspadai kerawanannya.
"Selain itu masa transisi pada saat penerapan teknologi baru mengganti yang lama adalah situasi yang bisa menjadi kerawanan tersendiri," katanya.
Webinar itu juga diikuti beberapa pembicara lain seperti Technical Advisor BCM MRT Jakarta Roy Kusumawardana, Security Division Head PT Astra International Muslich, serta Security Technology Expert dari Hikvision Regional Representative Stephen Shi.
Baca: Seorang Gadis di Tangsel Meninggal Dunia Diduga Telah Dicekoki Obat dan Diperkosa 5 Pria
Senada dengan Stanislaus, Roy menjelaskan di era new normal memang dituntut adanya perubahan-perubahan yang perlu diantisipasi.
Perusahaan perlu melakukan peningkatan ketahanan dengan improvement kapasitas dan kapabilitas organisasi dalam segala situasi bencana.
"Lakukan update proses bisnis, metode kerja, teknologi, communication tools, sistem manajemen dan perubahan budaya perusahaan dalam fase New Normal dengan menyiapkan skenarionya," kata Roy.
Baca: Sering Didesak Kapan Nikahi Ayu Ting Ting, Ivan Gunawan Marah Lakukan Ini, ATT Bereaksi: Jangan Gitu
Sementara Muslich mengatakan teknologi keamanan memiliki peran penting dalam mengamankan aset perusahaan.
Tak hanya itu, pengembangan teknologi harus dilakukan untuk meningkatkan kinerja keamanan yang terus beradaptasi dengan jenis-jenis ancaman yang ada.
"Sangat penting bagi perusahaan untuk mengidentifikasi kebutuhan teknologi keamanan sesuai dengan proses bisnis masing-masing. Dengan demikian, investasi teknologi sangat penting khususnya di masa new normal," kata Muslich.