Laporan Wartawan Tribunnews, Larasati Dyah Utami
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Amal Islamic Revival Society bersama Forum Diaspora Indonesia (FDI) mendistribusikan 750 paket bantuan bahan makanan kepada keluarga dan pekerja Indonesia di Kuwait.
Ketua Diaspora Indonesai di Kuwait, Ibnu Munzir mengatakan bantuan diberikan sebagai upaya kemanusiaan untuk memberikan dukungan dan bantuan kepada keluarga dan pekerja terdampak krisis Corona yang tinggal di Kuwait.
Ia menyampaikan terimakasih kepada Islamic Revival Society yang turut berkontribusi untuk membantu Warna Negara Indonesia (WNI) di Kuwait.
"Ini adalah saat yang paling tepat untuk memberikan bantuan kepada para warga Indonesia di situasi yang sangat sulit ini," ujar Ibnu Munzir dalam keterangannya, Sabtu (13/6/2020).
Pemberian 750 bantuan tersebut diberikan dalam tiga tahap, dimana tahap pertama, Islamic Revival Society memberikan 100 paket bantuan makanan secara simbolik kepada ketua Diaspora Indonesia di Kuwait, Ibnu Munzir.
Sedangkan tahap kedua dan ketiga, badan amal tersebut memberikan bantuan masing-masing sebanyak 350 paket dan 300 paket.
Baca: Hasil & Klasemen Liga Spanyol: Benamkan Mallorca, Barcelona Kokoh di Puncak Jauhi Real Madrid
Pemberian bantuan turut disaksikan oleh Duta Besar Republik Indonesia untuk Kuwait, Tri Tharyat.
"Islamic Heritage Revival Society terus mendistribusikan paket sembako kepada keluarga dan pekerja yang terkena dampak di Kuwait," ujar Tariq Al-Issa, Ketua Dewan Asosiasi dalam pernyataannya.
Sejak 12 Maret, Kuwait telah memberlakukan jam malam (curfew) dan memberhentikan aktivitas bisnis dan perkantoran yang menyebabkan banyak para pekerja terdampak di situasi ini.
Saat ini Kuwait telah memulai tahap pertama dari total 5 tahapan untuk kembali ke situasi 'Normal' yang baru.
Sejak diberlakukannya lockdown, FDI Kuwait telah membentuk Tim Peduli WNI yang diketuai oleh Hari Kurniawan.
FDI Kuwait turut mendata setiap warga yang terdampak dan Bersama KBRI serta organisasi Masyarakat Indonesia mendistribusikan bantuan kepada WNI yang terdampak.
"Saat ini berdasarkan data Peduli WNI, total ada 1.431 warga Indonesia yang terdampak dan membutuhkan bantuan bahan makanan," ujar ketua Peduli WNI, Hari Kurniawan.