Ada dua lokasi pengembangan lumbung pangan nasional di Kalimantan Tengah yang ditinjau langsung oleh Presiden Jokowi.
Pertama, di Kabupaten Kapuas yang direncanakan menempati lahan potensial seluas 20.704 hektar.
Dari jumlah tersebut, lahan yang telah fungsional mencapai 5.840 hektar.
Kedua, di Kabupaten Pulang Pisau seluas 10.000 hektare lahan potensial.
Presiden Jokowi mengatakan, untuk tahun ini setidaknya akan diselesaikan terlebih dahulu lahan seluas 30.000 hektare dan akan meningkat hingga dua tahun ke depan.
"Dalam 1,5 sampai maksimal dua tahun akan ditambah lagi 148.000 hektare baik itu di Kabupaten Pulang Pisau maupun Kapuas," tutur dia.
Jokowi berharap, pengembangan lumbung pangan baru di luar Pulau Jawa ini bisa menjadi sumber cadangan logistik nasional untuk mencegah kekurangan pasokan pangan dalam negeri.
Cadangan logistik itu juga digunakan untuk mengantisipasi krisis pangan sebagaimana yang diperingatkan oleh Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO).
"Saya kira kita tahu semuanya, FAO sudah mengeluarkan peringatan, krisis pangan akan melanda dunia, karena pandemi juga karena memang adanya musim yang tidak bisa diatur dan diprediksi," kata Presiden Jokowi.
Selain Prabowo, turut hadir dalam peninjauan tersebut, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko dan Gubernur Kalimantan Tengah Sugianto Sabran.
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Jokowi Tunjuk Prabowo jadi 'Leading Sector' Lumbung Pangan Nasional"
(Tribunnews.com/Sri Juliati, Kompas.com/Ihsanuddin)