Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah memastikan belum menemukan Virus Flu Babi Baru (G4 EA H1N1) seperti yang ditemukan di China, baik pada hewan maupun potensi penularannya dari hewan ke manusia.
Hal itu ditegaskan Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH), Kementerian Pertanian RI (Kementan), I Ketut Diarmita dalam Seminar online 'Memahami dan Mewaspadai Ancaman Virus Flu Babi Baru (G4 EA H1N1)", Jumat (10/7/2020).
"Berdasarkan data dan informasi yang kami miliki, virus flu babi baru G4 EA H1N1, belum pernah ditemukan di Indonesia," ujar I Ketut Diarmita.
Baca: Kemenkes Ungkap Sejumlah Alasan Virus Flu Babi G4 Berpotensi Jadi Pandemi, Ini Penjelasan Lengkapnya
Hal ini kata dia, ditegaskan dengan hasil surveilans atau penelitian terhadap kemungkinan adanya virus itu dan analisa genetik yang dilakukan di kota Medan, Sumatera Utara.
Hasilnya dia tegaskan, virus flu babi di Indonesia berbeda jenisnya dengan di China.
Baca: Kemenkes Pastikan Belum Ada Kasus Flu Babi G4 di Indonesia, Masyarakat Diminta Tetap Waspada
Meskipun demikian laporan dari ilmuan China tentang ditemukannya virus flu babi baru, pemerintah tetap meningkatkan kewapadaan dan kesiagaan agar tak menjadi pandemi.
Satu langkah pencegahan yang dilakukan adalah dengan pengawasan pemasukan atau lalu lintas babi di Indonesia.
Kementerian Pertanian juga melakukan pengawasan terhadap peternakan babi dan berbagai produk turunannya demi mencegah terjadinya penularan.
Flu babi G4 sendiri berbeda dengan virus demam babi Afrika atau African swine fever (ASF) yang menyerang sejumlah babi Indonesia. ASF tidak dapat menular ke manusia.
Dalam kesempatan yang sama, Kementerian Kesehatan mendorong semua kementerian dan lembaga terkait meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan dalak pencegahan dan pengendalian virus flu babi G4 (G4 EA H1N1), yang ditemukan di China.
Karena virus yang baru-baru ini ditemukan di China itu juga berpotensi menimbulkan pandemi.
"Virus G4 EA H1N1 juga potensi menimbulkan pandemik dan perlu kita waspadai. Kesiapsiagaan, kewaspadaan dalam pencegahan dan pengendalian virus ini perlu segera kita lakukan," ujar Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan, Achmad Yurianto.
Langkah dan upaya yang perlu dilakukan di dalam mengantisipasi pandemi akibat virus G4 EA H1N1 adalah melakukan penguatan komunikasi, koordinasi, kolaborasi antar Kementerian dan lembaga terkait.
"Baik itu di jajaran kesehatan hewan, jajaran kesehatan satwa liar, maupun dalam jajaran kesehatan masyarakat dengan pendekatan bersama-sama masyarakat. Di dalamnya tentunya adalah tokoh masyarakat, tokoh agama dan upaya ini merupakan pilar keberhasilan bahan dan pengendalian penyakit zoonosis di masa sekarang dan di masa mendatang," jelasnya.