TRIBUNNEWS.COM - Dua oknum polisi yang menjadi terdakwa penyerang penyidik senior KPK Novel Baswedan, Rahmat Kadir Mahulette dan Ronny Bugis, telah menjalani sidang vonis secara teleconference pada hari ini, Kamis (16/7/2020).
Dari sidang tersebut, Rahmat Kadir Mahulette divonis 2 tahun penjara.
Dalam kasus ini, Rahmat berperan sebagai penyiram air keras.
Sementara, Ronny Bugis divonis 1 tahun enam bulan penjara.
Djuyamto menyebutkan, perbuatan Ronny terbukti memenuhi unsur penyertaan sebagai yang turut serta melakukan tindakan pidana penganiayaan berencana.
Untuk diketahui, sidang vonis terdakwa penyerangan Novel Baswedan telah berlangsung sejak pukul 13.00 WIB, dipimpin Djuyamto selaku Ketua Majelis Hakim.
Diketahui, kedua terdakwa tidak didatangkan langsung di Pengadilan Negeri Jakarta Utara.
Rahmat Kadir Mahulette dan Ronny Bugis mendengarkan putusan dari rumah tahanan Bareskrim Polri.
Sebelumnya, dilansir Kompas.com, Rahmat Kadir Mahulette dan Rony Bugis dituntut hukuman satu tahun penjara.
Baca: Berkas Putusan Perkara Penganiayaan Novel Baswedan Setebal 232 Halaman
JPU menganggap Rahmat Kadir terbukti melakukan penganiayaan dengan perencanaan terlebih dahulu dan mengakibatkan luka berat.
Sementara itu, Rahmat dinilai bersalah karena dianggap terlibat dalam penganiayaan berat yang mengakibatkan Novel Baswedan kehilangan penglihatan.
Menurut Jaksa, Rahmat dan Ronny yang merupakan polisi aktif itu menyerang Novel karena tidak tidak suka atau membenci Novel yang dianggap telah mengkhianati dan melawan institusi Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri).
Keduanya dituntut dengan Pasal 353 KUHP Ayat 2 jo Pasal 55 Ayat 1 ke 1 KUHP.
Tim Kuasa Hukum Novel Baswedan Sebut Ada Kejanggalan