Wali kota yang akrab disapa Rudy tersebut menyarankan agar Gibran menggunakan waktunya untuk lebih banyak belajar terlebih dahulu.
Menurut Rudy, menjadi wali kota tidak hanya sekadar memiliki popularitas dan elektabilitas yang tinggi.
Melainkan dilihat dari sisi pribadi, memiliki jiwa melayani masyarakat yang besar.
Hal tersebut disampaikan Rudy seperti terlihat dalam tayangan Kompas TV, Senin (5/8/2019) malam pada program acara AIMAN.
"Karena saya pernah mendampingi Pak Jokowi, menurut saya, Mas Gibran belajar dulu lah," kata Rudy.
Jawaban tersebut, lanjut Rudy, bukan berarti ia tidak memberikan dukungan kepada putra sulung presiden.
Melainkan lebih memberikan saran agar Gibran sebagai sosok muda untuk lebih mempersiapkan diri dengan memahami beragam aspek agar semakin pantas dicalonkan sebagai wali kota.
"Harus belajar dulu tentang politik, kemasyarakatan, dan bagaimana menjalin komunikasi dengan masyarakat," terang Rudy menjelaskan.
Wali Kota Solo dua periode ini juga berharap, Gibran lebih mempersiapkan bekal sebagai calon wali kota dengan membantu ayahnya yang kini kembali menjabat sebagai Presiden RI.
Hal itu, menurut Rudy, akan membantu Gibran untuk menambah pengalaman di dunia politik.
"Harapan saya, kalau memang Mas Gibran mau berkecimpung di dunia politik, saran saya, beliau membantu bapaknya (Jokowi, red) dahulu menyelesaikan tugas beliau sebagai presiden," harap Rudy.
"Baru pada 2024 atau 2025, bisa mencalonkan," tuturnya.
"Namun jangan diartikan saya menolak Mas Gibran untuk dicalonkan," tegasnya.
Pada pernyataan akhirnya, Rudy kembali menegaskan jika ia tidak akan menghalangi Gibran untuk maju dalam Pemilihan Wali Kota Solo.